Harga Emas Hari Ini Selasa (22/12), Terhalang Rebound Dolar AS

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas diperkirakan mengalami koreksi terbatas seiring dengan rebound dolar AS. Kendati demikian, tren bullish masih menaungi emas karena prospek stimulus AS.

Pada perdagangan Selasa (22/12/2020) pukul 05.00 WIB, harga emas spot naik tipis 0,01 poin menjadi US$1.876,9 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Februari 2021 koreksi 6,6 poin atau 0,35 persen menuju US$1.882,3 per troy ounce.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang naik 0,1 persen ke level 90,104.

Mengutip MarketWatch, harga emas ditutup sedikit lebih rendah pada Senin, terpukul karena dolar melakukan rebound kecil di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan varian dari jenis baru virus corona yang menyebabkan COVID-19.

Kekhawatiran tentang peningkatan prosedur penguncian di London dan bagian lain dunia mendorong investor ke aset aman dolar dan memaksa beberapa pedagang untuk sejenak menjual sebagian dari kepemilikan emas batangan mereka, kata para ahli.

Bullion cenderung turun, setidaknya untuk sementara, karena kekhawatiran tentang virus tersebut telah menyebabkan penjualan yang lebih luas dalam aset berisiko dan mendorong beberapa pelarian untuk mendapatkan uang tunai dan keluar dari logam mulia.

"Aksi harga emas hari ini mengingatkan para pedagang akan panik menjual yang terjadi di bulan Maret," tulis Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, dalam catatan penelitian hari Senin.

Kekhawatiran virus membayangi berita bahwa Kongres telah mencapai kesepakatan tentang paket bantuan virus korona sekitar US$900 miliar, yang telah dipandang sebagai bagian dari tesis bullish jangka pendek untuk pembelian emas batangan, mendukung ekspektasi untuk lebih banyak pengeluaran pemerintah dan greenback yang mengempis.

Logam mulia dipandang sebagai lindung nilai terhadap pengeluaran fiskal yang mendevaluasi mata uang dan emas, khususnya, telah mendapat manfaat dari gagasan itu dalam perdagangan baru-baru ini, kata para ahli.

"Kongres bersiap untuk memberikan paket stimulus kedua hari ini, tetapi sebagian besar telah diprediksi untuk emas," tulis Moya.

“Emas telah terapresiasi hampir 7 persen bulan ini dan dapat memperpanjang kenaikan jika bulls mampu mempertahankan kendali di atas US$1900. Tapi level ini bisa terbukti menjadi resistensi yang dapat diandalkan, yang berarti penurunan kembali ke US$1850 akan segera terjadi, ”tulis Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, dalam sebuah catatan.

Dolar yang lebih kuat dapat membuat aset yang dihargai dalam mata uang, seperti emas, lebih mahal bagi pembeli komoditas yang menggunakan mata uang lain.

Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.