Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas spot berpotensi melanjutkan penguatan ke level US$1.970 per troy ounce seiring dengan antusiasme pasar terhadap kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS dan pelemahan dolar.
Pada perdagangan Senin (9/11/2020) pukul 14.25 WIB, harga emas spot naik 0,25 persen atau 4,88 poin menjadi US$1.956,23 per troy ounce.
Emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,3 persen atau 5,9 poin menuju US$1.957,6 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS koreksi 0,1 persen menuju 92,134.
Monex Investindo Futures dalam laporannya menyebutkan harga emas bergerak naik di sesi perdagangan Asia ke level tingginya di US$1.965,46 di tengah sentimen pelemahan dolar AS dibalik efek terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS.
"Aksi beli harga emas berpeluang berlanjut, mengincar resisten di US$1.970 di tengah outlook melemahnya dolar AS karena dampak kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS. Potensi rentang perdagangan sesi Eropa di US$1.954 - US$1.970," papar Monex.
Baca Juga
Harga emas ditopang harapan akan adanya stimulus yang lebih besar di bawah Presiden AS terpilih Joe Biden.
Biden dan para penasihatnya sedang bekerja pada rencana untuk menangani krisis yang dihadapi Amerika yang terpecah, pertama dan terutama adalah masalah pandemi yang memburuk, sehari setelah Demokrat memenangkan cukup banyak negara bagian untuk merebut kursi kepresidenan.
Namun, pemerintahan AS berpotensi masih terpecah dengan partai Republik yang menguasai Senat, yang berarti paket stimulus fiskal mungkin akan lebih kecil dari yang diusulkan oleh Demokrat.
"Namun hal itu dapat memicu Federal Reserve untuk bertindak lebih banyak untuk menopang kembali ekonomi, sehingga melemahkan dolar AS," imbuh Monex.
Harga emas cenderung mendapatkan keuntungan dari stimulus yang lebih besar karena dipertimbangkan sebagai aset lindung terhadap inflasi.