Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas berjangka diprediksi terus meningkat seiring dengan euforia pasar terhadap kemenangan kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. Namun, harga logam mulia di dalam negeri malah diproyeksi menurun.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (6/11/2020) harga emas berjangka di pasar Spot ditutup di level US$1.951,35 setelah menguat 1,69 poin atau 0,34 persen.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex terpantau parkir di level US$1.951,70 per troy ounce setelah menguat 4,90 poin atau 0,25 persen.
Senior Commodities Strategist ING Bank Wenyu Yao mengatakan pasar memanng menanti kemenangan Joe Biden dan paket stimulus yang akan dilancarkannya, meski akan cenderung akan lebih sederhana dibandingkan skenario blue wave.
Menurutnya, dengan kehadiran The Fed di balik kurva, akan memberikan kerangka kerja rata-rata inflasi yang baru, yang mengarah pada tingkat riil yang rendah atau bahkan lebih rendah.
“Ini membuat investor masih berminat menambahkan emas dalam portofolio mereka,” ujar Yao, seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (8/11/2020)
Baca Juga
Seperti diketahui, Chairman The Fed Jerome Powell membuka kemungkinan pergeseran dalam pembelian obligasi bank sentral dalam beberapa bulan mendatang. Pasalnya dia menilai di tengah kondisi ini lebih banyak dukungan fiskal dan moneter diperlukan.
Pada pertemuan pekan lalu, The Fed mempertahankan stimulusnya tetap stabil, tetapi Senat Republik mendesak untuk meningkatkan stimulus dan mengisi kesenjangan yang ada dengan segera karena tingkat pengangguran AS pada Oktober turun lebih dalam dari yang diperkirakan yakni menjadi 6,9 persen.
Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan emas turut merespons kemenangan Biden di Pemilu AS, setelah bergerak fluktuatif sepanjang pekan kemarin karena belum ada kepastian kandidat pemenang.
“Kemarin emas naik turun merespons perhitungan suara, tapi dengan diumumkannya kemenangan Biden pada hari Minggu, kemungkinan emas kembali terbang,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/11/2020)
Dia menyebut emas euforia Pilpres AS akan mendorong harga emas berjangka mengarah ke level USS$2.000 per troy ounce pada pekan depan. Namun, kenaikan tersebut kemungkinan besar tak akan diikuti oleh harga logam mulia di dalam negeri.
Pasalnya, di tengah respons positif pasar terhadap kemenangan Biden, penguatan rupiah juga tengah melaju dengan kencang. Adapun, perhitungan harga logam mulia melibatkan nilai tukar rupiah dalam negeri.
“Logam mulia cenderung melemah, karena pada saat emas internasional akan mencapai USS2.000 [per troy ounce], rupiah sedang kuat di Rp13.800 sehingga dalam perhitungannya logam mulia akan ada di kisaran Rp987.500,” jelasnya.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 14.25 WIB, harga emas spot naik 0,25 persen atau 4,88 poin menjadi US$1.956,23 per troy ounce.
Emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,3 persen atau 5,9 poin menuju US$1.957,6 per troy ounce.
Indeks dolar AS koreksi 0,1 persen menuju 92,134.
Pukul 13.04 WIB, harga emas spot naik 0,58 persen atau 11,36 poin menjadi US$1.962,71 per troy ounce.
Emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,56 persen atau 10,9 poin menuju US$1.962,6 per troy ounce.
Indeks dolar AS koreksi 0,04 persen menuju 92,188.
Pukul 10.42 WIB, harga emas spot naik 0,28 persen atau 5,5 poin menjadi US$1.956,85 per troy ounce.
Emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,31 persen atau 6,1 poin menuju US$1.957,8 per troy ounce.
Indeks dolar AS koreksi 0,06 persen menuju 92,176.
Pukul 08.30 WIB, harga emas spot naik 0,18 persen atau 3,43 poin menjadi US$1.954,78 per troy ounce.
Emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,33 persen atau 6,4 poin menuju US$1.958,1 per troy ounce.
Indeks dolar AS koreksi 0,07 persen menuju 92,169.