Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Saham-Saham Jagoan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno menjagokan sejumlah sektor saham yang akan dijadikan pilihan untuknya berinvestasi. Apa saja?
Pengusaha Sandiaga Uno memberikan pemaparan saat acara Edukasi Industri Jasa Keuangan bertema Mengenal dan Waspada Investasi Ilegal di Jakarta, Senin (9/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengusaha Sandiaga Uno memberikan pemaparan saat acara Edukasi Industri Jasa Keuangan bertema Mengenal dan Waspada Investasi Ilegal di Jakarta, Senin (9/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Politisi dan pelaku pasar modal Sandiaga Uno mengaku akan terus berinvestasi ke sektor energi, infrastruktur, dan perbankan ke depannya. 

“Banyak yang bilang tidak perlu taruh banyak modal ke infrastruktur karena imbal hasilnya akan terlihat sangat lama,” ungkapnya dalam sesi webinar bertajuk Sandilogi pada Jumat (30/10/2020).

Sandiaga juga mengatakan bahwa dia menyukai saham perusahaan perbankan yang sudah bertransformasi lebih awal dengan pemanfaatan teknologi digital. Langkah industri perbankan itu pada akhirnya akan membuat ekonomi akan lebih efisien.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menaruh perhatian pada korporasi yang berpusat pada kegiatan ekonomi syariah.

Perkembangan ekonomi syariah, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat Indonesia dengan dominasi muslim yang memilih untuk mengonsumsi produk halal.

Di sisi lain, dia juga mengakui pihaknya terlambat untuk berinvestasi ke sektor teknologi, makanan dan agrikultur.

Sosok yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) tersebut juga berasumsi bahwa pasar saham Indonesia membutuhkan lebih banyak perusahaan besar untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia.

Sandiaga menilai pasar modal Indonesia membutuhkan perusahaan milik negara seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan beberapa perusahan teknologi bervaluasi besar seperti Tokopedia dan Gojek untuk menjadi perusahaan terbuka.

“Karena kondisi pasar (saham) kita saat ini tidak merefleksikan ekonomi,” sambungnya.

Dengan mendorong banyak perusahaan terbuka untuk melantai, ia percaya portofolio investasi saham pelaku pasar akan semakin beragam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper