Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. mencatatkan penurunan signifikan terhadap kinerja pada kuartal III/2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham SRTG itu mencatatkan keuntungan bersih atas investasi pada efek ekuitas senilai Rp651,64 miliar pada kuartal III/2020. Pencapaian itu anjlok 88,8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,85 triliun.
Lebih rinci, penurunan terjadi di semua segmen investasi saham perseroan yaitu segmen infrastruktur menjadi sebesar Rp740,63 miliar, sumber daya alam menjadi Rp516,94 miliar, produk konsumen rugi membengkak Rp677,62 miliar, dan investasi pada efek ekuitas lainnya menjadi Rp71,68 miliar.
Untuk diketahui, pada segmen infrastruktur SRTG memiliki kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) sebesar 34 persen, PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) sebesar 7,12 persen, Seroja Investmen Ltd di Singapura sebesar 23,26 persen, dan beberapa perusahaan non publik lainnya.
Di segmen sumber daya alam, SRTG mengantongi kepemilikan saham di PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) sebesar 15,18 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebesar 19,13 persen, PT Provident Agro Tbk. (PALM) sebesar 44,87 persen, Interra Resources di Singapura 12,11 persen, Sihayo Gold Australia sebesar 14,89 persen, dan beberapa perusahaan non publik lainnya.
Kemudian, di segmen produk konsumen SRTG mengimpit saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) sebesar 52,21 persen, PT Aneka Gas Industri Tbk. (AAGI) sebesar 8,39 persen, dan beberapa perusahaan non publik lainnya.
Baca Juga
Sementara itu, penghasilan dividen dan bunga juga menurun 60,34 persen menjadi Rp651,64 miliar pada kuartal III/2020 dari Rp1,61 triliun pada kuartal III/2019.
Dengan demikian, SRTG mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,19 triliun pada kuartal III/2020, turun 82,9 persen dari Rp7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, total aset SRTG per 30 September 2020 naik menjadi Rp27,35 triliun dari posisi akhir 2019 sebesar Rp26,65 triliun. Selain itu, total liabilitas per 30 September 2020 turun menjadi Rp3,58 triliun dari posisi Rp3,8 triliun pada 31 Desember 2019.
Per kuartal III/2020, komposisi pemegang saham Saratoga ialah Edwin Soeryadjaya 33,1 persen, PT Unitras Pertama 32,72 persen, Sandiaga Uno 21,51 persen, dan lainnya 11,96 persen.