Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menutup kuartal III/2020 berada di zona hijau, berhasil menguat melawan dolar AS bersama dengan mayoritas mata uang Asia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (30/9/2020) rupiah parkir di level Rp14.880 per dolar AS, menguat 0,1 persen atau 15 poin.
Padahal, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang bergerak menguat 0,11 persen ke level 93,99.
Kendati demikian, kinerja rupiah sepanjang kuartal III/2020 merupakan yang terburuk di antara mata uang Asia lainnya, yaitu melemah hingga 4,13 persen.
Rupiah kalah dengan kinerja yuan dan ringgit yang berhasil memimpin kinerja mata uang Asia dengan bergerak menguat masing-masing 3,17 persen dan 3,13 persen.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah menguat karena dolar AS sesungguhnya mengalami tekanan dan masih dalam tren pelemahan seiring dengan tingginya minat investasi aset berisiko.
Baca Juga
“Ada sentimen positif dari data indeks aktivitas manufaktur dan non manufaktur Tiongkok yang di atas ekspektasi pasar,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu (30/9/2020).