Bisnis.com,JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah membaik setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia dalam 6 bulan terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 5.311,969 pada penutupan Rabu (2/9/2020). Posisi itu turun 0,92 persen dari level 5.361,246 atau saat pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan kondisi IHSG sudah jauh lebih baik. Dukungan dari investor domestik terutama ritel sangat membantu proses pemulihan di BEI.
“Rata-rata nilai transaksi harian sudah hampir mencapai Rp8 triliun sejak awal tahun versus saat pandemi dimulai sempat menyentuh angka Rp6,5 triliun,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (2/9/2020).
Dalam rapat kerja dengan DPR RI Komisi XI Rabu (2/9/2020), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengklaim kinerja IHSG membaik meski belum pulih. Menurutnya, kepercayaan diri pasar saat ini sudah mulai tumbuh.
Wimboh menyebut investor domestik menopang penguatan IHSG. Sebaliknya, investor asing secara net masih membukukan sell off mencapai Rp28 triliun.
Baca Juga
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma sebelumnya mengatakan investor lokal menjadi penggerak utama likuiditas di pasar saham, termasuk investor-investor baru. Dia menilai banyak investor yang akhirnya masuk ke pasar saham untuk memanfaatkan momentum harga saham yang masih banyak terkoreksi.
Dia mengungkapkan, pergerakan IHSG terbilang unik karena indeks tidak goyah kendati diterpa aksi jual asing. Menurut Suria, peran investor lokal, termasuk investor saham debutan punya andil dalam menjaga tren IHSG.