Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Tertekan Data Penjualan Ritel dan Penundaan Stimulus

Pada perdagangan Jumat (14/8/2020) pukul 9.31 waktu setempat atau 20.31 WIB, Dow Jones turun 0,36 persen menjadi 27.797,25, S&P 500 koreksi 0,18 persen menuju 3.367,49, dan NASDAQ merosot 0,13 persen ke level 11.028,54.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat mayoritas mengalami pemerosotan akibat melambatnya penjualan ritel pada bulan Juli 2020.

Pada perdagangan Jumat (14/8/2020) pukul 9.31 waktu setempat atau 20.31 WIB, Dow Jones turun 0,36 persen menjadi 27.797,25, S&P 500 koreksi 0,18 persen menuju 3.367,49, dan NASDAQ merosot 0,13 persen ke level 11.028,54.

Mengutip Bloomberg, obligasi AS stabil sedangkan dola melemah setelah pembelian ritel pada Juli 2020 hanya naik 1,2 persen dari bulan sebelumnya 8,4 persen. Di sisi lain, bursa Eropa juga melesu karena Inggris menambah syarat karantina.

Inggris menambahkan Prancis, Belanda, dan Malta, dalam daftar negata tempat orang yang tiba harus dikarantina selama 14 hari.

Saat ini, pelaku pasar menantikan stimulus lanjutan untuk membantu pemulihan ekonomi. Apalagi angka penjualan ritel di bawah ekspektasi yang menunjukkan pelemahan konsumsi.

"Tampaknya adanya harapan stimulus fiskal pada Agustus 2020 semakin menipis. Namun, ada harapan paket stimulus US$1,5 triliun akan datang pada September," papar Yousef Abbasi’s, global market strategist StoneX.

Dia menambahkan, perintah ekskutif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu membuat Kongres AS berpikir ulang agar stimulus fiskal diselesaikan pada bulan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper