Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menggeliat setelah tiga indeks saham acuan kompak menguat seiring dengan seruan The Federal Reserve agar stimulus dikucurkan untuk memulihkan perekonomian yang terhuyung dampak pandemi virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P500 naik 1,4 persen pada penutupan perdagangan Rabu (12/8/2020) Waktu New York. Begitu juga dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite Index, naik masing-masing 1,05 persen dan 2,13 persen.
Indeks S&P 500 sempat melampaui level 3.386,15 atau level tertinggi sejak 19 Februari 2020. Indeks tersebut juga berhasil mencetak kenaikan 50 persen sejak titik nadir pasar saham di akhir Maret 2020.
Sepuluh dari sebelas sektor mencetak penguatan, dipimpin saham-saham teknologi, kesehatan, dan konsumer. Di sisi lain, indeks Nasdaq melampaui pencapaian indeks S&P500 setelah saham Microsoft Corp dan Tesla Inc melonjak.
Investor disebut terus mengandalkan stimulus lebih lanjut dan pembicara Federal Reserve terdengar lebih mendesak tentang perlunya melindungi pemulihan yang baru lahir.
CEO The Federal Reserve Bank of Dallas Robert Kaplan meminta para pejabat untuk mendorong lebih keras agar mematuhi perilaku protektif dan mengatakan memperpanjang tunjangan pengangguran "penting" untuk pertumbuhan ekonomi.
Manajer portofolio untuk Washington Crossing Kevin Caron menilai kinerja Wall Street berada pada momentum yang tepat.
"Kita memiliki pasar saham yang mendapat hasil bagus berkat pengembangan virus dan juga emiten yang mendapat angin segar dari kebijakan fiskal dan siap mendukung perekonomian di masa sulit," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Berikut perkembangan indikator pasar keuangan :
Saham
- Indeks S&P 500 melonjak 1,4 persen, tertinggi dalam sekitar enam bulan
- Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1 persen, tertinggi dalam hampir enam bulan.
- Indeks Nasdaq Composite naik 2,1 persen menjadi 11.012,24, terbesar dalam tiga minggu.
- MSCI All-Country World Index melonjak 1,2 persen, lonjakan terbesar dalam lebih dari lima minggu.
Mata Uang
- Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,2 persen menjadi 1.179,14, penurunan terbesar dalam seminggu.
- Euro naik 0,4 persen menjadi $ 1,1788, kenaikan terbesar dalam seminggu.
- Yen Jepang terdepresiasi 0,4 persen menjadi 106,89 per dolar, terlemah dalam tiga minggu.
Obligasi
- Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik dua basis poin menjadi 0,66 persen, tertinggi dalam lebih dari lima minggu.
- Imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman meningkat tiga basis poin menjadi -0,45 persen, tertinggi dalam empat minggu.
- Imbal hasil obligasi 10 tahun Inggris naik empat basis poin menjadi 0,237 persen, tertinggi dalam delapan minggu.
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,3 persen menjadi $ 42,56 per barel, tertinggi dalam sekitar lima bulan
- Emas sedikit berubah pada $ 1.911,27 per ounce, terlemah dalam hampir tiga minggu.