Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Industri Reksa Dana Positif Sepanjang Juni, Ini Saran untuk Investor

Berdasarkan data Infovesta Utama per 5 Juni 2020, seluruh jenis reksa dana mencatatkan kinerja positif sepanjang bulan berjalan, dengan imbal hasil tertinggi dicapai oleh reksa dana saham yakni 4,41 persen.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja industri inventasi kolektif terpantau positif sejalan dengan mulai berlakunya kenormalan baru di Juni ini.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 5 Juni 2020, seluruh jenis reksa dana mencatatkan kinerja positif sepanjang bulan berjalan, dengan imbal hasil tertinggi dicapai oleh reksa dana saham yakni 4,41 persen.

Di bawah reksa dana saham, reksa dana campuran juga turut terkerek dengan mencatatkan kinerja 2,58 persen. Sementara kinerja reksa dana pendapatan tetap 0,89 persen dan reksa dana pasar unas 0,09 persen.

Infovesta Utama mengatakan kinerja positif reksa dana di awal bulan ini merupakan respon positif atas atañan kehidupan baru yang mana masyarakat tetap menjalankan aktivitas normal namun diimbangi dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Perusahaan riset dan teknologi investasi ini mengatakan reksa dana saham memberikan respon positif tertinggi. Pasalnya pasar saham lebih sensitif atau mudah bereaksi terhadap sentimen yang baik maupun buruk.

“Kondisi pasar saham yang saat ini sedang dalam harga “diskon” membuat investor dengan profil risiko agresif aktif mencari peluang untuk potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan,” tulis tim riset Infovesta dalam publikasi mingguannya, Senin (8/6/2020).

Sementara kinerja reksa dana pendapatan tetap didukung oleh arus masuk dana asing ke Indonesia. Tercatat, kepemilikan SBN oleh asing pada bulan Mei naik sebesar Rp 6,44 triliun pada Kamis (4/6/20) serta penurunan yield Obligasi Pemerintah 10 Tahun sebesar 12 bps ke level 7,11 persen sepanjang bulan Juni hingga Jumat (5/6/20).

Meskipun pasar mulai menggeliat, Infovesta menilai investor masih perlu berhati-hati karena masih ada kekhawatiran risiko terjadinya gelombang kedua atau second wave virus corona akibat pembukaan ekonomi.

Selain itu, investor juga perlu memperhatikan isu- isu geopolitikal serta rilisnya data-data ekonomi Indonesia maupun global yang dapat memberikan sentimen negatif terhadap pasar modal.

Oleh karena itu, Infovesta menyarankan investor dengan profil risiko agresif dapat mulai masuk secara bertahap ke dalam instrumen saham saham seperti reksa dana saham maupun reksa dana indeks & ETF

“Sedangkan investor dengan profil risiko yang moderat dan konservatif dapat mempertimbangkan pertambahan investasi pada instrumen surat hutang seperti Reksa Dana Pendapatan Tetap maupun Reksa Dana Terproteksi,” kata Infovesta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper