Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapatkan Izin RUPSLB, Entitas Astra Group Targetkan Right Issue Agustus 2020

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan perseroan akan melakukan melakukan right issue dengan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Acset Indonusa Tbk. mendapatkan izin dari pemegang saham untuk merealisasikan rencana penggalagan dana lewat right issue atau penambahan modal dengan pemberian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Perseroan mendapatkan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Senin (8/6/2020). Perseroan juga menggelar RUPS Tahunan pada hari yang sama.

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan perseroan akan melakukan melakukan right issue dengan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Sebelumnya, emiten berkode saham ACST ini juga telah telah melakukan Rights Issue I pada 2016.

“Yang akan kami keluarkan adalah maskimum 15 miliar lembar saham, namun untuk harganya memang belum ditentukan, karena manajemen masih melakukan kajian,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).

Dia menjelaskan, secara spesifik dana dari right issue akan digunakan untuk melakukan pembayaran utang. Dia menjelaskan strategi pendanaan ini akan menjadi satu-satunya rencana perseroan mengalang dana dari pihak eksternal pada tahun ini.

Right Issue adalah skema terbaik bagi perusahaan untuk memperkuat permodalan. Realisasinya kami harapkan bisa di selesai pada Agustus 2020,” ujarnya.

Selain right issue, pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen pada tahun ini. Keputusan ini diambil lantaran pada tahun lalu perseroan tidak untung, melainkan rugi Rp1,1 triliun.

Kinerja buruk tersebut diakibatkan oleh keterlambatan penyelesaian proyek. Hal ini menimbulkan peningkatan biaya pendanaan, overhead, dan biaya lainnya yang dialokasikan untuk percepatan penyelesaian proyek.

Adapun hingga kuartal I/2020, perseroan membukukan rugi Rp123,83 miliar, membengkak 36,37 persen terhadap rugi pada kuartal I/2019. Salah satu penyebab utamanya adalah pendapatan yang menurun 40,79 persen.

Di sisi lain, perolehan kontrak pada tahun ini juga mengalami perlambatan signifikan. Hingga saat ini, Maria menyatakan bahwa perolehan kontrak baru untuk 2020 hanya mencapai Rp1 miliar.

Selain perkara persetujuan right issue dan alokasi laba bersih, pemegang saham menyetujui sejumlah agenda lainnya, yakni serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan serta perubahan pengurus perseroan.

Perseroan mengangkat Idot Supriadi sebagai Presiden Direktur, menggantikan Jeffrey Gunadi Chandrawijaya. Idot juga tercatat sebagai Direktur di PT United Tractors Tbk., induk Acset.

Berikut jajaran komisaris dan direktur Acset Indonusa per Senin (8/6/2020):

Presiden Komisaris : Frans Kesuma
Komisaris : Iwan Hadiantoro
Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris Independen : Tjandrawati Waas
Komisaris Independen : Wiltarsa Halim

Presiden Direktur : Idot Supriadi
Direktur : Hilarius Arwandhi
Direktur : Yohanes Eka Prayuda
Direktur : Ellyjawati
Direktur : Djoko Prabowo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper