Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak memanas seiring dengan proyeksi International Energy Agency (IEA) bahwa permintaan minyak global akan tumbuh melampaui volume sebelum adanya pandemi.
Pada perdagangan Selasa (26/5/2020) pukul 5.13 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2020 menguat 1,35 persen atau 0,45 poin menjadi US$33,7 per barel. Adapun, harga minyak Brent kontrak Juli 2020 meningkat 1,14 persen menuju US$35,53 per barel.
Dikutip dari Bloomberg, Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyampaikan konsumsi minyak belum akan memuncak akibat spekulasi bahwa virus Covid-19 memiliki dampak yang panjang. Namun, permintaan minyak bisa melampaui volume sebelum adanya pandemi.
Baca Juga
"Dengan tidak adanya kebijakan pemerintah yang kuat, pemulihan ekonomi berkelanjutan dan harga minyak yang rendah akan membawa permintaan minyak global kembali ke tempat semula," papar Birol.
Sepanjang Mei 2020, harga minyak mentah telah melonjak lebih dari 75 persen, menyusul kehancuran bersejarah pada April 2020, ketika minyak berjangka diperdagangkan di bawah US$0. Pembukaan kembali aktivitas perekonomian membuat permintaan minyak meningkat.
Pemulihan harga juga didukung oleh menurunnya produksi dan aktivitas pengeboran Amerika Serikat, sehingga seolah-olah AS ikut dalam rencana pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya.