Bisnis.com, JAKARTA – Tiga badan usaha milik negara (BUMN) di sektor pertambangan dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019 pada awal Juni 2020. Salah satu agenda dalam RUPS adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
PT Bukit Asam Tbk. dijadwalkan menggelar RUPST pada 10 Juni 2020, disusul PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Timah Tbk. pada 11 Juni 2020.
Berdasarkan pengumuman panggilan RUPS kepada pemegang saham, mata agenda yang akan dibahas dalam RUPST tiga perusahaan itu, sama-sama memuat agenda tahunan seperti persetujuan penggunaan laba bersih dan dividen tahun buku 2019, serta perubahan struktur organisasi pengurus.
Pada tahun lalu, Bukit Asam membukukan pendapatan sebesar Rp21,78 triliun dan laba sebesar Rp4,04 triliun. Pendapatan mengalami peningkatan 2,9 persen sedangkan laba turun 24,5 persen.
Sepanjang 2 tahun terakhir, emiten berkode saham PTBA itu selalu membagikan dividen sebesar 75 persen dari laba bersih. Namun demikian, pada tahun ini perseroan mengisyaratkan akan terjadi penurunan rasio setoran dividen.
“Potensi penurunan dividen sangat mungkin terjadi karena harga komoditas, termasuk batubara sampai saat ini turun cukup dalam dan laba akan tergerus,” kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Surya Palapa kepada Bisnis, belum lama ini.
Baca Juga
Selain PTBA, Antam dan Timah juga getol membagikan dividen kepada pemegang saham. Pada tahun lalu, Antam membagikan dividen tunai sebesar Rp306,04 miliar atau setara 35 persen dari laba bersih 2018 senilai Rp874,42 miliar.
Sementara itu, Timah membagikan dividen sebesar 35 persen dari laba bersih senilai Rp531,35 miliar. Dengan demikian, laba bersih yang dibagikan adalah sebesar Rp185,97 miliar atau Rp24,7 per saham.
Meski begitu, melihat kinerja pada tahun lalu sulit mengharapkan Timah akan kembali membagikan laba. Pasalnya emiten berkode saham TINS itu membukukan rugi sebesar Rp611,28 miliar.
PERUBAHAN DIREKSI
Pelaksanaan RUPST ini juga dapat menjadi pintu keluar masuk bagi nama-nama pejabat di tiga BUMN tersebut. Pada RUPST tahun lalu, Antam dan Timah melakukan perubahan struktur pengurus perusahaan.
Hasil RUPST tahun lalu, pemegang saham emiten berkode saham ANTM ini memberhentikan Direktur Operasi Hari Widjajanto, Direktur Human Capital & CSR Johan Nababan, dan Direktur Pemasaran Tatang Hendra.
Pemegang saham kemudian mengangkat Hartono sebagai Direktur Operasi dan Produksi, Apriliandi Hidayat Setia sebagai Direktur Niaga, dan Luki Setiawan Suardi sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.
Hasil RUPST tersebut turut mengangkat dua komisaris baru, yakni Dadan Kusdiana dan Arif Baharudin. Keduanya masing-masing menggantikan Bambang Gatot Ariyono dan Robert A. Simanjuntak.
Sementara itu, Timah memutuskan mengubah nomenklatur jabatan direktur serta menambah satu posisi direktur baru, yakni Direktur Niaga. Posisi itu kemudian diisi oleh Purwoko.
Selain itu, hasil RUPST memutuskan untuk mengangkat Bambang Sunarbirowo sebagai Komisaris. Pria yang kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) itu menggantikan Satria Hari Prasetya. Keduanya sama-sama Perwira Tinggi Polisi Republik Indonesia (Polri).
Hanya Bukit Asam yang tidak melakukan perubahan. RUPST hanya memutuskan perubahan nomenklatur pada dua posisi direktur, yakni Direktur Operasi dan Produksi serta Direktur Sumber Daya Manusia. Posisi ini masih diemban oleh Suryo Eko Hadianto dan Joko Pramono.