Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Sepekan: Kapitalisasi Pasar Turun Rp136,98 Triliun, IPO Fintech dan PLN Rilis Obligasi

Dalam sepekan, kapitalisasi pasar turun, perusahaan fintech melakukan IPO dan PLN merilis obligasi
Pengunjung menggunakan smartphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Dalam sepekan terakhir, kapitalisasi pasar saham turun Rp136,98 triliun, perusahaan fintech melakukan IPO dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merilis obligasi Rp1,74 triliun.

Berdasarkan keterangan resminya, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono mengatakan dalam sepekan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami koreksi 2,52 persen secara mingguan. IHSG ditutup melemah ke 4.597,43 menjadi 4.716,4 pada pekan sebelumnya.

Sebagai imbasnya, kapitalisasi pasar saham juga tereduksi.

“Kapitalisasi pasar bursa ditutup mengalami perubahan sebesar 2,51 persen atau pada posisi Rp5.316,527 triliun dari Rp5.453,503 triliun sepekan yang lalu,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (8/5/2020) malam.

Pada perdagangan akhir pekan, investor asing melakukan jual bersih Rp812,71 miliar. Dengan demikian, aksi jual bersih selama tahun berjalan menjadi bertambah. Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian pada pekan ini menyentuh Rp5,8 triliun atau turun 16,97 persen dibandingkan pekan sebelumnya yakni Rp6,98 triliun.

Menariknya, rata-rata frekuensi transaksi harian justru meningkat tipis 0,71 persen secara mingguan.

“Sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp20,785 triliun,” katanya.

Pasar saham pun diwarnai pendatang baru yakni PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH) yang menawarkan saham perdana juga waran. Emiten baru ke-27 pada tahun ini merupakan perusahaan teknologi finansial yang menyediakan pinjaman.

Selain itu, kegiatan di pasar modal diramaikan oleh penerbitan sejumlah obligasi korporasi. Salah satu yang terbesar berasal dari PT PLN dengan nilai Rp1,74 triliun. PLN menawarkan obligasi dengan peringkat idAAA.

Perusahaan lain yang menggalang dana melalui instrumen surat utang yakni PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dengan nilai Rp250 miliar. PNM menawarkan surat utang berperingkat idA+.

Lalu, terdapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) yang menggalang dana Rp200 miliar melalui obligasi berperingkat idBBB bertenor 370 hari dan kupon 9,7 persen per tahun. Terakhir, PT J Resources Asia Pasifik Tbk.(PSAB) menawarkan obligasi bertenor 3 tahun dengan peringkat idA dan kupon 10,25 persen. Adapun, PSAB menggalang dana Rp225 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper