Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan 0RI016, Pemerintah Pasang Target Indikatif Rp9 Triliun

Pemerintah mengincar dana Rp9 triliun dari emisi ORI016, meskipun seri ORI015 emisinya mencapai Rp23,39 triliun.
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah memasang target konservatif sebesar Rp9 triliun untuk pemesanan instrumen obligasi negara ritel (ORI) seri terbaru yakni ORI016.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting mengakui bahwa target yang ditetapkan tergolong konservatif. Dia menyebut target itu dengan mempertimbangkan akses distribusi daring yang baru dilakukan pada penawaran kali ini.

Meskipun instrumen ORI sudah muncul sejak 2006, tahun ini adalah kali pertama ORI bisa dipesan melalui mitra distribusi secara daring begitu juga melibatkan platform dari financial technology. Oleh karena itu, target yang ditetapkan sebesar Rp9 triliun meskipun bila merujuk pada penawaran seri ORI015, pemesanannya mencapai Rp23,39 triliun.

“Masih konservatif [targetnya] karena agen penjual kan ini pertama kalinya [dilibatkan] untuk menawarkan ORI016 secara online,” ujarnya usai menghadiri acara peluncuran ORI016 di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Dia menyebut target konservatif itu pun dipasang dengan mempertimbangkan jumlah SBN ritel yang jatuh tempo hingga akhir tahun. Tercatat, di tahun ini nilai surat berharga negara (SBN) ritel yang akan jatuh tempo mencapai Rp51 triliun. Di sisi lain, jumlah penerbitan SBN ritel baru mencapai Rp40,2 triliun dari delapan kali penawaran yang telah dilakukan.

Dengan demikian, pemerintah masih membidik dana sekitar Rp10,8 triliun dari dua kali penerbitan obligasi ritel yang tersisa, yakni ORI016 pada 2 Oktober hingga 24 Oktober dan sukuk tabungan (ST) seri ST06 pada November 2019.

Menurutnya, dua penerbitan terakhir di tahun ini bisa menutup jumlah SBN ritel yang jatuh tempo dengan ekspektasi masih terdapat investor yang akan membeli ORI seri baru sebagai penggantinya.

Seperti diketahui, instrumen yang jatuh tempo tahun ini yakni sukuk ritel (SR) seri SR008 senilai Rp31,5 triliun dan ORI013 senilai Rp19,7 triliun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2019.

“Yang jatuh tempo itu enggak sepenuhnya dimiliki individu. Ada juga yang [dimiliki] institusi. [Instrumen] yang [dimiliki] individu mungkin dia akan roll over,” katanya.

ORI016 ditawarkan dengan kupon 6,8 persen dan bertenor 3 tahun. Namun, tingkat kupon ORI016 jauh lebih rendah dari kupon ORI015 yang terbit pada tahun lalu, yakni 8,25 persen.

Kendati demikian, kupon ORI016 masih lebih tinggi 95 basis poin dari level kupon ORI terendah sepanjang sejarah di level 5,85 persen pada 2017 atau seri ORI014.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper