Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 27 September: Pasar Saham Lesu, Emas dan Minyak Terpuruk

Secara keseluruhan, pasar saham global merosot di tengah kekhawatiran tentang perkembangan politik di Amerika Serikat (AS) setelah sebuah laporan (whistleblower) terhadap Presiden Donald Trump melemahkan optimisme tentang meredanya ketegangan perdagangan AS-China.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melemah bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah pelemahan pasar saham global.

Secara keseluruhan, pasar saham global merosot di tengah kekhawatiran tentang perkembangan politik di Amerika Serikat (AS) setelah sebuah laporan (whistleblower) terhadap Presiden Donald Trump melemahkan optimisme tentang meredanya ketegangan perdagangan AS-China.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis, Jumat (27/9/2019):

Drama Politik AS Pukul Saham Global, IHSG & Rupiah Ditutup Melemah

Setelah mampu membukukan penguatan selama dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di zona merah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6.196,89 dengan melemah 0,54 persen atau 33,44 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Adapun indeks MSCI world equity, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, turun 0,1 persen dan bergerak menuju kinerja mingguan terburuknya sejak pertengahan Agustus.

Sejalan dengan penurunan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,06 persen di level Rp14.173 per dolar AS, depresiasi hari kelima berturut-turut, di tengah aksi penghindaran risiko.

Tak Kuat Melawan Dolar AS, Rupiah Terdepresiasi Sepanjang Pekan Ini

Mata uang Garuda menutup perdagangan akhir pekan ini dengan kembali terdepresiasi masih dipicu oleh tekanan dari sentimen eksternal yang menjauhkan investor dari aset berisiko, termasuk rupiah.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa pelemahan rupiah didorong oleh melonjaknya dolar AS akibat data ekonomi AS terbaru yang dirilis lebih baik daripada perkiraan pasar. Kondisi itu mendorong investor untuk mengumpulkan greenback di tengah ketakukan pasar terhadap ancaman resesi global.

“Pelemahan rupiah terimbas dari kuatnya dolar AS menjadi ancaman dan membebani pergerakan rupiah yang sesungguhnya berpotensi untuk menguat pada pekan ini,” ujar Yudi kepada Bisnis,

Bursa Asia Melemah, Saham Tambang Angkat Stoxx Eropa

Sentimen untuk aset berisiko terpukul pada Kamis (26/9) di tengah drama politik yang meningkat di Washington dan pemberitaan bahwa pemerintah AS tidak akan memperpanjang pelonggaran yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Amerika memasok Huawei Technologies.

Pada perdagangan Kamis, indeks S&P 500 ditutup turun 0,24 persen di level 2.977,62, indeks Nasdaq Composite melemah 0,58 ke level 8.030,66, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,3 persen di posisi 26.891,12.

Pemberitaan terkait isu perdagangan tampak terlalu beragam bagi investor untuk menunjukkan reaksi yang jelas. Perhatian pasar kini beralih pada rilis sejumlah data ekonomi di AS, termasuk inflasi.

Emas dan Minyak Terpuruk Sepanjang Pekan Ini

Pekan ini menjadi pekan yang sulit untuk beberapa komoditas, termasuk emas dan minyak mentah dunia. Kedua komoditas tersebut siap menutup pekan ini kembali terpuruk di zona merah.

Emas menuju penurunan mingguan keempat dalam 5 minggu terakhir karena investor menilai berita terbaru tentang perang perdagangan dan meningkatnya ketegangan politik dalam negeri AS.

Di sisi lainnya, minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak Juli dipicu oleh upaya Arab Saudi yang dapat memulihkan produksi minyaknya yang tersendat akibat serangan drone beberapa pekan lalu, lebih cepat daripada perkiraan pasar.

Dolar AS Alami Tren Positif, Ini Penyebabnya

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat di tengah meningkatnya daya tarik aset safe haven akibat risiko mulai dari tensi politik di AS hingga perang dagang AS-China.

Menurut Analis Westpac Imre Speizer, tren dolar AS yang positif tetap utuh di tengah penghindaran risiko yang didorong kekhawatiran perang dagang.

“Selain itu, ekonomi AS yang tangguh dan sikap yang semakin kurang dovish dari anggota dewan Federal Reserve AS mendukung greenback,” terang Speizer, dikutip dari Reuters.

Presiden Federal Reserve Richmond Thomas I. Barkin mengatakan ekonomi AS tampak kuat dan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah penurunan suku bunga lebih lanjut diperlukan.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau melorot 16,10 poin atau 1,06 persen ke level US$1.499,10 per troy ounce pukul 18.04 WIB di tengah tren kenaikan dolar AS.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau naik 0,008 poin atau 0,01 persen ke posisi 99,140, kenaikan hari ketiga.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta terpantau stagnan di Rp762.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ikut stagnan di Rp685.000 per gram.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper