Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kosmetik, PT Martina Berto Tbk. tengah fokus memperbaiki kinerja perseroan yang tercatat masih membukukan rugi Rp854,93 juta per 31 Maret 2019.
Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil optimistis dapat membukukan kenaikan penjualan pada semester I/2019 didorong oleh konsumsi yang meningkat pada Ramadan dan Lebaran. Di samping itu, pihaknya meyakini dapat menekan rugi pada sisa bulan tahun ini.
Optimisme ini didorong strategi renovasi produk yang saat ini tengah dilakukan perseroan. Renovasi produk mencakup penggantian kemasan, formula, komunikasi, serta strategi yang lebih fokus pada kebutuhan konsumen saat ini dan masa depan.
Pada kuartal I/2019, perusahaan kosmetik Sariayu ini mengantongi penjualan Rp140,87 miliar atau turun 6,15% secara tahunan. Sementara itu, rugi bersih tercatat Rp854,93 juta pada kuartal I/2019, lebih besar dibandingkan dengan rugi bersih kuartal I/2018 sebesar Rp479,18 juta.
"Jika dilihat trennya kuartal II/2019 akan lebih baik dari kuartal I/2019 karena ada musim Lebaran. Harapannya kuartal III dan IV juga akan lebih baik," katanya ditemui di sela-sela Bisnis Indonesia Award 2019 pada pekan lalu.
Dia mengungkapkan, perseroan dapat menekan rugi sepanjang tahun ini. Di samping karena renovasi produk yang sedang dilakukan, perusahaan juga giat melakukan efisiensi serta promosi ke segmen milenial.
Baca Juga
"Kami lebih efieinsi seperti biaya pemasaran akan langsung membantu ke topline," imbuhnya.
Sebagai informasi, emiten dengan kode saham MBTO ini mengincar penjualan bersih dapat tumbuh 39% secara tahunan atau Rp698,50 miliar pada 2019. Target ini diyakini bakal tercapai melalui sejumlah strategi yakni meningkatkan bisnis di modern trade dan penjualan ekspor, memperkuat bisnis kontrak manufaktur melalui PT Cedefindo.
Perusahaan juga menambah 2 gerai ritel Martha Tilaar Shop dan memperkuat gerai existing. Saat ini Martha Tillar Shop tersebar di 24 lokasi.