Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kosmetik, perawatan tubuh, dan jamu PT Martina Berto Tbk. berencana memindahkan aset yang didivestasikan ke kantor pusat perseroan di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Martina Berto M. Shabri Hasan mengatakan perseroan akan menjual aset tanah seluas 94.352 meter persegi, bangunan seluas 4.839 meter persegi, mesin, perlengkapan bangunan, laboratorium, dan kantor yang berada di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan dan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Terhadap aset yang didivestasi, perusahaan sendiri rencananya akan melakukan relokasi ke kantor pusat yang berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta,” tulis Shabri dalam keterangan resmi, Selasa (10/8/2021).
Sementara belum terjadi relokasi, dalam waktu dekat emiten dengan kode saham MBTO ini berencana melakukan contract manufacturing dengan pihak lain.
Shabri menjelaskan untuk memperluas pemasaran produk, perusahaan akan bekerja sama dengan salah satu distributor besar nongroup dengan brand Berto Imunku sebagai salah satu produk andalan.
Berto ImunKu merupakan salah satu produk herbal terbaru yang diluncurkan oleh MBTO di awal tahun lalu. Dengan formula herbal asli Indonesia yang diproses dengan teknologi modern dan higienis sebagai perlindungan alami untuk keluarga dari berbagai penyakit, Berto ImunKu berfungsi sebagai imunomodulator untuk meningkatkan imun tubuh secara alami.
Baca Juga
“Sejak diluncurkan, produk minuman kesehatan herbal tersebut mendapat sambutan yang cukup positif dari konsumen. Penjualannya pun cukup baik terlebih lagi di tengah pandemi yang belum juga usai Berto ImunKu menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk menjaga kesehatan keluarga agar tetap sehat dan fit,” tulis Shabri.
Sejak tahun lalu, MBTO mengaku tidak dapat mengelak dari tekanan pandemi terhadap bisnis. Namun, sejauh ini perseroan akan terus bertahan dan optimistis bisa bangkit.
Untuk menjaga arus kas, MBTO berencana melakukan divestasi aset senilai Rp180 miliar atau ekuivalen dengan 33,34 persen ekuitas perseroan per 30 Juni 2021.
Aset tanah, bangunan, dan sejumlah perlengkapan itu akan dijual kepada PT Kosmetika Global Indonesia.
Shabri menuturkan upaya mengoptimalkan aset yang sangat tidak produktif ini dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan antara lain yaitu Ratios Profitability dengan Gross Profit Margin 39,27 persen, Operating Profit Margin 33, 01 persen, Net Profit Margin 32,39 persen, Return on Assets 10,20 persen, dan Return On Equity 16,42 persen.
“Rencana divestasi aset diharapkan dapat membantu perusahaan dari sisi keuangan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam hal memenuhi pesanan agar penjualan meningkat dan menghasilkan laba bersih,” kata Shabri.