Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menggenggam nama 38 emiten baru. Dari 38 perusahaan tersebut, sebanyak 13 emiten sudah listing dan 25 masih dalam proses.
I Gede Nyoman Yetna Setya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia menuturkan, dari 25 calon emiten yang bakal melantai, dominan menggunakan laporan keuangan Desember 2018 dan sebagian lagi Maret 2019.
"25 calon emiten ini besar kemungkinan akan dikejar waktu dan kami yakinkan masuk. Dari 25 calon emiten, ada 4 perusahaan yang sudah grooming dan dokumen sedang diperbaiki dan ada yang sudah diperbaiki," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/6/2019).
Menurutnya, tahun politik tidak memberikan dampak negatif pada rencana calon emiten untuk melantai. Baginya, bila perusahaan belum melengkapi dokumen-dokumen maka ada tim penilaian yang menyampaikan informasi yang dibutuhkan.
Nyoman menambahkan, kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sedang meningkat merupakan momentum yang tepat bagi calon emiten untuk melantai.
"Ada beberapa dokumen yang belum masuk ke kami. Kami tunggu support dari underwriter dan enterpreneur untuk menyampaikan dokumen. Ini sebenarnya ada diradar kami. Angka yang saya sampaikan adalah dokumen perusahaan yang sudah masuk dan dievaluasi, jadi yang sudah pasti-pasti saja," katanya.
Baca Juga
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang target pencatatan saham sebanyak 75 emiten baru hingga akhir tahun.
Sebelumnya, Direktur Utama Lotus Andalan Sekuritas Wientoro Prasetyo mengungkapkan, calon emiten yang sudah masuk dalam pipeline sebanyak 4 perusahaan, antara lain berasal dari sektor perhotelan, properti dan consumer goods.
"Ada produsen makanan dengan target dana senilai Rp200 miliar. Calon emiten ini akan menggunakan buku April 2019," ungkapnya belum lama ini.
Wientoro mengharapkan, jumlah mandat yang diterima bisa bertambah lagi pada semester II/2019. Adapun emiten ke-13 yang melantai di pasar modal yakni PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT).