Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level penutupan terendahnya dalam sekitar enam pekan pada perdagangan hari ini, Kamis (25/4/2019).
Pelemahan terjadi seiring dengan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, bursa saham global tergelincir di tengah kekhawatiran seputar prospek untuk pertumbuhan global yang ditunjukkan oleh lesunya data ekonomi Korea Selatan.
Berikut ini adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini:
IHSG Sentuh Level Penutupan Terendah, Ini Sentimen Penekannya
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut dengan ditutup turun lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini.
Menurut Taye Shim, kepala ekuitas dan pasar modal di PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, IHSG melemah karena terbebani rilis laporan kinerja keuangan sejumlah perusahaan untuk kuartal I/2019 yang lebih lemah dari ekspektasi.
“Pengamatan kami menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang telah merilis laporannya sejauh ini telah meleset dari ekspektasi pasar,” terang Taye.
Asing Net Sell Hari Ketiga, IHSG Turun Lebih dari 1 Persen
Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai sekitar Rp723,77 miliar pada perdagangan hari ini.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp9,61 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 13,56 miliar lembar saham.
Pasar Saham Global Tertekan Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi
Indeks world equity MSCI, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, bursa Eropa, dan bursa Asia kompak turun pascarilis data pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel mencatat penyusutan terbesar dalam satu dekade akibat terdampak menurunnya investasi dan ekspor negara berekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.
Pelemahan yang dialami Korsel, penentu arah bagi perdagangan dan teknologi global, pun menggarisbawahi rentannya ekonomi dunia di luar Amerika Serikat.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan hari keempat beruntun, di tengah pelemahan mata uang di Asia.
Pelemahan mata uang di Asia dipimpin oleh won Korea Selatan yang ditutup melemah 0,85 persen ke level 1.160,62 won per dolar AS. Won melemah bersama indeks Kospi Korsel pascarilis data ekonomi yang mengecewakan.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,108 poin atau 0,11 persen ke posisi 98,281 pukul 19.18 WIB, menuju kenaikan hari ketiga berturut-turut.
Pergerakan Harga Emas Comex dan Antam Hari Ini
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 turun 1,50 poin atau 0,12 persen ke level US$1.277,90 per troy ounce pukul 19.01 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas Comex bergerak di kisaran US$1.275,20-US$1.280,40 per troy ounce.
Di sisi lain, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta mampu naik menjadi Rp658.000 per gram, mencatat kenaikan sebesar Rp2.000 dari posisi perdagangan pada Rabu (24/4).
Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga membukukan kenaikan yang sama dari posisi perdagangan sebelumnya menjadi posisi Rp577.000 per gram.
Harga Karet Terkerek Prospek Cerah Permintaan
Harga karet menguat pada perdagangan hari ini, didorong tanda-tanda membaiknya perekonomian China dan progres perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).
Menurut Ning Jizhe, Kepala Biro Statistik China dan Wakil Ketua Komisi Pengembangan & Reformasi Nasional China, perekonomian negara ini telah stabil dan menunjukkan momentum naik.
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan negosiator perdagangan AS yang dipimpin oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan akan mengunjungi Beijing pekan depan, seiring dengan upaya kedua belah pihak untuk mencapai rancangan kesepakatan pada bulan depan.