Bisnis.com, JAKARTA--Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) terjadi pada perdagangan Senin (11/5/201). Pelemahan tersebut berpotensi berlanjut pada Selasa (12/5/2015).
Indeks gagal menguat pada perdagangan Senin (11/5/2015) dan malah jatuh ke level terendah sepanjang akhir perdagangan. IHSG ditutup turun 0,19% ke level 5.172,48, level terendah sepanjang hari. Indeks ditutup melemah setelah dibuka naik 0,36% ke level 5.200,81 dan sempat naik hingga 0,64% ke level 5.215,28.
Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan anjloknya pasar saham sejak April lalu secara otomatis membuat kapitalisasi pasar ikut menurun. Dia menilai, IHSG hingga beberapa waktu mendatang masih disesaki oleh sejumlah sentimen negatif
Setelah sejumlah rilis data ekonomi seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi keluar dan direspon negatif oleh investor, rilis data ekonomi selanjutnya juga akan memberikan dampak negatif.
“Ya secara otomatis ya, kalau pasar saham tidak bagus, kapitalisasi saham turun. Ini akan turun dalam beberapa waktu ke depan, sekarang terlihat kondisi tren jangka pendek mulai terjadi,” jelas Satrio kepada Bisnis.com, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, lantaran tak ada sentimen positif, investor asing cenderung berada di posisi jual. Sebagian besar lebih memilih wait and see menunggu rilis data selanjutnya. Diperkirakan, asing masih menunggu rilis data BI Rate yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia.
“Tapi sepertinya, pasar menduga BI rate tidak akan turun, padahal pasar berharap itu diturunkan. Pemodal asing sudah siap kecewa sehingga aksi profit taking banyak dilakukan. Kemarin itu, IHSG ditutup dengan sinyal negatif,” tambahnya.
Dia memprediksi, IHSG pada perdagangan Selasa (12/5/2015) masih melemah dan berada di level support 5.150 dan resisten 5.200. “Bila 5.200 tidak tercapai, ini tandanya asing mulai melepas tren jangka panjang.”