Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukuk SR023 Diprediksi Diburu Investor di Tengah Tren Penurunan BI Rate

Sukuk SR023 menarik investor dengan imbal hasil 5,80%-5,95%, lebih tinggi dari deposito BUMN. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 Nov 2025.
Nasabah melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Sukuk Ritel SR023 menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito bank BUMN, dengan dua seri yang menawarkan imbal hasil 5,80% dan 5,95%.
  • Tren penurunan BI Rate dan pajak imbal hasil yang lebih rendah membuat SR023 menjadi instrumen investasi yang menarik dan berpotensi memberikan capital gain di pasar sekunder.
  • SR023 dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 November 2025, dengan pemesanan dilakukan secara daring melalui sistem e-SBN dan batas maksimal pemesanan hingga Rp10 miliar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Cara Pemesanan

DJPPR menyampaikan bahwa instrumen ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 November 2025, setelah melewati masa minimum holding period satu kali pembayaran imbalan. Adapun jatuh tempo SR023T3 pada 10 Oktober 2028, sementara SR023T5 jatuh tempo 10 Oktober 2030.  

Masyarakat dapat berinvestasi mulai dari Rp1 juta dengan kelipatan yang sama. Untuk SR023T3, batas maksimal pemesanan ditetapkan sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR023T5 mencapai Rp10 miliar. 

Sukuk ritel ini diterbitkan dengan akad ijarah asset to be leased, berbasis pada aset berupa Barang Milik Negara (BMN) serta proyek Kementerian dan Lembaga dalam APBN 2025. Setelmen ditetapkan pada 22 September 2025. 

Sementara itu, proses pemesanan dilakukan secara daring melalui sistem e-SBN. Calon investor perlu melakukan registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi kepemilikan melalui platform yang disediakan mitra distribusi.

--

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual obligasi maupun sukuk. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro