Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 1 Agustus 2025

IHSG berisiko melanjutkan koreksi ke kisaran 7.529–7.415 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (1/8/2025). Cek Rekomendasi saham pilihan analis.
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Investor mengamati layar pergerakan data saham di Jakarta, Kamis (17/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melanjutkan koreksi ke kisaran 7.529–7.415 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (1/8/2025). Di tengah potensi pelemahan ini, sejumlah saham masuk radar rekomendasi analis.

Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup melemah 0,87% ke level 7.484 pada Kamis (31/7/2025), seiring dominasi tekanan jual yang masih berlanjut. MNC memperkirakan posisi saat ini merupakan bagian dari wave (iv) dalam struktur teknikal IHSG.

“Sehingga IHSG masih rawan terkoreksi dengan rentang area 7.529–7.415 sekaligus menguji area support,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat (1/8/2025).

Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada di 7.415 dan 7.344, sementara level resistance di 7.675 dan 7.758. Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain DEWA, GOTO, JPFA, dan ISAT.

Dari sisi fundamental, Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai kinerja IHSG yang cukup solid dalam beberapa pekan terakhir ditopang oleh kombinasi sentimen domestik dan global yang membaik.

“Dari sisi domestik, pelaku pasar merespons positif data ekonomi seperti inflasi yang tetap terkendali, surplus neraca dagang, serta ekspektasi pertumbuhan laba emiten yang berlanjut di semester II/2025,” ujar Felix, Selasa (29/7/2025).

Felix menambahkan, meskipun tekanan net sell asing masih tinggi, peluang penyusutan tekanan tersebut tetap terbuka. Aliran dana asing juga dinilai masih berpotensi masuk, seiring penguatan indeks.

Secara teknikal, breakout IHSG ke level tertinggi baru telah mendorong peningkatan minat beli, baik dari investor ritel maupun institusi lokal. Dari sisi global, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed pada kuartal IV/2025 juga memperkuat selera risiko investor terhadap aset-aset emerging markets, termasuk Indonesia.

“Kami memproyeksikan arus dana asing masih berpeluang positif di semester II/2025, meskipun tetap akan bersifat selektif dan sensitif terhadap perkembangan global seperti suku bunga dan tensi geopolitik,” lanjut Felix.

Senada, Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mencermati bahwa penguatan IHSG yang sempat mencetak rekor tertinggi 2025 didorong oleh sejumlah faktor utama. Di antaranya ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh Bank Indonesia (BI), arah kebijakan The Fed yang semakin dovish, stabilitas politik domestik, serta meredanya kekhawatiran terkait tarif dagang AS.

“Ke depan, meskipun aliran dana asing sempat tertahan akibat stagnasi saham big caps dan minimnya katalis korporasi, peluang masuknya kembali dana asing menguat di semester II/2025 seiring membaiknya sentimen global dan pelonggaran moneter,” ujar Sukarno.

Ia juga menilai saham-saham yang berpotensi menarik kembali minat asing antara lain emiten baru dalam indeks LQ45 dengan fundamental solid, serta saham big caps sektor perbankan yang pergerakannya masih tertinggal (lagging).

Tak hanya itu, Sukarno menyoroti potensi saham berbasis energi baru terbarukan (EBT), seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), yang dinilai dapat kembali menarik minat investor asing di tengah tren global menuju transisi energi.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

09:10 WIB
IHSG dibuka menguat

IHSG dibuka menguat 0,75% atau 56,44 poin menuju level 7.540,78 pukul 09.10 WIB

Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.535 hingga 7.556.

Sebanyak 258 saham menguat, 207 melemah dan 180 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro