Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.484,34 pada perdagangan hari ini, Kamis (31/7/2025). Sejumlah saham seperti bank jumbo dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) jeblok.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,87% ke level 7.484,34. IHSG dibuka di level 7.551,24 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 7.476,38 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 7.566,75.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp18,25 triliun, volume transaksi 40,85 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,99 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp13.492 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 424 saham melemah, 248 saham menguat, dan 284 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan pelemahan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo misalnya kompak melemah.
Baca Juga
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,85%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,19%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 2,38%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 2,67%.
Deretan saham di sektor lainnya dengan transaksi tinggi juga bergerak lesu. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) turun 5,29%, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) melemah 3,11% dan ANTM jeblok 4,68%.
Terdapat sejumlah saham dengan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) jeblok 15%, PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) turun 14,69%, dan PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) turun 14,59%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja harga paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) naik 34,48%, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) naik 34,02%, dan PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) naik 34,02%.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (31/7/2025), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,89% ke level 7.549,89.
Tim Riset Phintraco Sekuritas sebelumnya menilai terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Sentimen datang dari The Fed yang mempertahankan suku bunga pada kisaran level 4,25%-4,5%.
The Fed juga mengindikasikan belum akan menurunkan suku bunga karena masih mencermati dampak pemberlakuan tarif terhadap inflasi AS. Hal tersebut mengecewakan pasar yang berharap ada penurunan suku bunga pada September dan satu kali lagi penurunan sebelum akhir tahun ini.
Investor mencermati data manufaktur atau PMI dari China bulan Juli 2025 (31/7/2025), yang diperkirakan cenderung stabil pada kisaran level 49,7.
Investor juga menantikan pertemuan Bank of Japan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada level 0,5%. Sedangkan indeks Consumer Confidence Jepang bulan Juli 2025 diperkirakan sedikit membaik pada level 35,1 dari 34,5 di Juni 2025.
Investor juga menantikan indeks Core PCE prices, yang merupakan data inflasi yang dicermati oleh The Fed, di mana pada bulan Juni diperkirakan naik menjadi 0,3% MoM dari 0,2% MoM di Mei 2025.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap produk-produk impor dari India mulai 1 Agustus 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.