Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (31/7/2025), tetapi tergelincir ke zona merah sesaat setelah pembukaan perdagangan. Saham-saham seperti BBCA, BRMS, hingga ANTM turun ke zona merah hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.551,24, tetapi tergelincir ke zona merah sesaat setelahnya. IHSG sempat bergerak di rentang 7.544-7.556 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 233 saham menguat, 113 saham melemah, dan 247 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik menjadi Rp13.613 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi salah satu saham yang melemah pagi ini, dengan turun 0,60% ke level Rp8.325 per saham.
Baca Juga : IHSG Dibuka Tak Berdaya Turun 0,27% ke 7.531 |
---|
Lalu saham tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga tercatat menjadi salah satu saham yang turun ke zona merah, dengan melemah 3,08% ke level Rp440. Demikian juga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun 2,01% ke level Rp2.930 per saham.
Saham lain yang juga melemah adalah saham MDKA turun 3,14% ke level Rp2.470, saham PGEO turun 2,05% ke level Rp1.670, dan saham BMRI melemah 0,43% ke level Rp4.600 per saham.
Tim Riset Phintraco Sekuritas sebelumnya memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi pada level 7.470-7.500 hari ini. Sentimen datang dari The Fed yang mempertahankan suku bunga pada kisaran level 4,25%-4,5%.
The Fed juga mengindikasikan belum akan menurunkan suku bunga karena masih mencermati dampak pemberlakuan tarif terhadap inflasi AS. Hal tersebut mengecewakan pasar yang berharap ada penurunan suku bunga pada September dan satu kali lagi penurunan sebelum akhir tahun ini.
Investor akan mencermati data manufaktur atau PMI dari China bulan Juli 2025 (31/7/2025), yang diperkirakan cenderung stabil pada kisaran level 49,7.
Investor juga menantikan pertemuan Bank of Japan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada level 0,5%. Sedangkan indeks Consumer Confidence Jepang bulan Juli 2025 diperkirakan sedikit membaik pada level 35,1 dari 34,5 di Juni 2025.
Investor juga akan menantikan indeks Core PCE prices, yang merupakan data inflasi yang dicermati oleh The Fed, di mana pada bulan Juni diperkirakan naik menjadi 0,3% MoM dari 0,2% MoM di Mei 2025.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap produk-produk impor dari India mulai 1 Agustus 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.