Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa seiring dengan lonjakan permintaan dari investor institusional dan dukungan kebijakan yang pro-kripto dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berdasarkan data Reuters pada Jumat (11/7/2025) harga Bitcoin menyentuh level tertinggi US$116.046,44, melampaui rekor sebelumnya US$113.734,64. Sejauh ini, Bitcoin telah menguat sekitar 24% sepanjang tahun berjalan.
Sementara itu, harga aset kripto lainnya, Ethereum turut menguat 3,01% ke level US$2.905,24. Lonjakan harga ini tak lepas dari langkah Trump yang pada Maret lalu menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk cadangan strategis aset kripto.
Dia juga menunjuk sejumlah tokoh yang dikenal pro-kripto ke posisi kunci, termasuk Paul Atkins di Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) serta David Sacks sebagai penasihat kecerdasan buatan di Gedung Putih.
Bisnis keluarga Trump juga mulai merambah sektor kripto. Berdasarkan dokumen SEC, Trump Media & Technology Group tengah menjajaki peluncuran dana ETF (exchange-traded fund) yang akan berinvestasi pada berbagai aset kripto, termasuk Bitcoin.
Sementara itu, dikutip dari Bloomberg, aktivitas perdagangan opsi menunjukkan keyakinan bullish yang semakin kuat. Data dari bursa derivatif kripto Deribit menunjukkan bahwa kontrak opsi dengan harga eksekusi (strike price) US$115.000 dan US$120.000 menjadi pusat perhatian.
Baca Juga
Minat terbuka (open interest) untuk kontrak jangka menengah pada September dan Desember bahkan sudah terkonsentrasi di level US$140.000 hingga US$150.000.
Lonjakan harga juga memicu likuidasi posisi jual secara masif. Berdasarkan data Coinglass, likuidasi dalam satu jam terakhir mencapai US$543 juta, dan menembus US$762 juta dalam 12 jam terakhir.
Kenaikan ini dinilai sebagai validasi terbaru bagi investor yang bullish terhadap aset kripto, terutama sejak pemilu November lalu. Mereka bertaruh bahwa masa jabatan kedua Trump akan membuka era baru regulasi yang lebih longgar. Bahkan, komite Kongres telah menetapkan pekan 14 Juli sebagai Pekan Kripto.
“Pasar opsi mencerminkan keyakinan bullish yang segar,” kata Chris Newhouse, Direktur Riset di firma DeFi Ergonia.
Sentimen pasar juga tercermin dalam funding rate Bitcoin di kontrak perpetual futures yang masih berada di zona positif. Ini menunjukkan bahwa pelaku pasar lebih condong mempertahankan posisi beli (long position), salah satu cara umum untuk memperbesar eksposur terhadap aset kripto.
Pernyataan Trump yang bernada positif di platform media sosial miliknya, Truth Social, turut memperkuat optimisme pasar pada Kamis.
Menurut Mauricio Di Bartolomeo, Co-Founder dan Chief Strategy Officer Ledn, reli Bitcoin kali ini juga ditopang oleh ekspektasi peningkatan permintaan dari sejumlah perusahaan treasury kripto yang baru diluncurkan.
Perusahaan-perusahaan ini berencana menerbitkan saham atau surat utang untuk mengisi neraca keuangan mereka dengan aset digital, menjadikan mereka sebagai proxy Bitcoin di pasar saham. “Bitcoin mencetak rekor baru karena permintaan yang terus-menerus dari investor dan korporasi,” ujar Di Bartolomeo.