Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Kripto Terbesar di Asean

Indonesia berpotensi jadi pusat kripto terbesar di Asean didorong oleh edukasi dan kolaborasi industri untuk pertumbuhan inklusif.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Platform perdagangan kriptoTriv menorehkan peningkatan signifikan jumlah pengguna kripto di Tanah Air yakni mencapai 4 juta dari akhir tahun lalu yang hanya 3 juta pengguna.

CEO TRIV Gabriel Rey mengatakan lonjakan angka tersebut merupakan bukti nyata bahwa minat masyarakat terhadap aset digital terus tumbuh pesat. Industri kripto Indonesia kini sudah menorehkan sejarah baru. 

"Pertumbuhan TRIV dan juga CryptoWave benar-benar melesat. Dari yang awalnya 3 juta, sekarang kita sudah tembus 4 juta pengguna aktif," ujarnya dalam keterangan, Selasa (26/8/2025). 

Menurutnya, tingkat adopsi kripto di Indonesia telah berkembang pesat dan menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan. Hal ini menjadi momentum tersebut sebagai landasan kuat untuk melanjutkan visinya menjadikan Indonesia sebagai pusat bitcoin terbesar di Asia Tenggara.

Dia berkomitmen bersama CryptoWave untuk menghadirkan likuiditas yang lebih besar sekaligus memperluas akses edukasi gratis bagi masyarakat. Edukasi merupakan kunci utama dalam mendorong adopsi berkelanjutan serta memberikan perlindungan bagi para pengguna di tengah dinamika aset digital.

Dia menilai pentingnya menjaga konsistensi dan kolaborasi antara pelaku industri, komunitas, maupun regulator agar fondasi ekosistem kripto di Indonesia semakin kokoh. Peluang investasi harus terus dibuka, sedangkan edukasi tetap menjadi prioritas. Dengan konsistensi itu, Rey optimistis Indonesia berpotensi menjadi pusat kripto terbesar di kawasan.

"Melalui sinergi komunitas, investor, dan pelaku industri, saya berharap ekosistem aset digital Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif sekaligus mampu bersaing di tingkat global," katanya. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro