Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Lanjutkan Penguatan ke Level Rp16.299

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat ke posisi Rp16.299 pada hari ini.
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke posisi Rp16.299 pada perdagangan Rabu (26/5/2025). Di saat bersamaan, greenback juga membukukan kenaikan. 

Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup menguat sebesar 54,50 poin atau 0,33% menuju level Rp16.299 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga menguat 0,16% ke 98,01.

Sementara itu, mata uang di Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang melemah 0,26% bersama won Korea sebesar 0,34%. Sementara itu, ringgit Malaysia dan baht Thailand menguat dengan persentase masing-masing sebesar 0,15% dan 0,10% terhadap dolar AS

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa investor kini mencermati pembicaraan terkait gencatan senjata antara Israel-Iran, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan kedua pihak untuk menegakkan langkah tersebut.

“Namun, skeptisisme tentang keberlangsungan gencatan senjata tetap ada karena Trump dengan cepat mengutuk kedua negara lantaran melanggar kesepakatan setelah deklarasinya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/6/2025). 

Dari sisi kebijakan moneter, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan kebijakan tarif tinggi Trump berpotensi mendorong inflasi mulai musim panas ini. Hal itu disampaikan Powell di sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS, saat Partai Republik mempertanyakan alasan The Fed belum memangkas suku bunga.

Sementara itu, dari dalam negeri, World Bank mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia rentan terhadap ketidakpastian global dan geopolitik saat ini. 

Lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada 2025 dan 4,8% pada 2026, melanjutkan tren perlambatan setelah pada kuartal I/2025 tumbuh 4,87% atau di bawah level psikologis 5%.

Selain itu, tekanan perekonomian global yang terjadi dinilai menghambat prospek penciptaan lapangan kerja dan mengurangi upaya mengatasi kemiskinan ekstrem karena kinerja perdagangan memburuk dan investasi asing menjadi lebih lemah.

Di tengah kondisi saat ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp16.250-Rp16.300 per dolar AS pada Kamis (26/6/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper