Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Saat Greenback Koreksi, Sentuh Rp16.377 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp16.377 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025).
Pegawai melayani nasabah melakukan penukaran mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melayani nasabah melakukan penukaran mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp16.377 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025). Rupiah dibuka menguat bersama sejumlah mata uang lain di Asia.  

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,70% ke Rp16.377 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,18% ke 98,24. Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. 

Yen Jepang menguat 0,32%, dolar Singapura naik 0,05%, dolar Taiwan menguat 0,54%, dan won Korea Selatan menguat 1,06%. Lalu peso Filipina menguat 1,07%, rupee India melemah 0,19%, yuan China menguat 0,05%, ringgit Malaysia menguat 0,90%, dan baht Thailand melemah 0,01% terhadap dolar AS.

Melansir Reuters, posisi dolar AS melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kabar itu disambut baik oleh pasar dan memicu reli pada aset berisiko di pasar global.

Adapun Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata total dan menyeluruh guna mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama 12 hari. Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah kedua pihak saling mengancam akan meluncurkan serangan baru.

Sementara itu, mata uang yang sensitif terhadap risiko, seperti dolar Australia justru terdorong dari kabar tersebut dan diperdagangkan menguat 0,35%. Begitu juga dengan dolar Selandia Baru yang menguat 0,37%.

"Kita tentunya masih perlu menunggu rincian lebih lanjut mengenai apa arti semua ini. Saya rasa akan tergantung pada syarat-syarat gencatan senjata, dan seperti apa ketentuan menuju kesepakatan damai yang lebih tahan lama," kata Senior Currency Strategist di National Australia Bank Rodrigo Catril, dikutip dari Reuters, Selasa (24/6/2025).

Dolar AS, yang pekan lalu sempat menguat karena permintaan aset aman (safe haven), melemah secara luas setelah berita ini. Terhadap yen, dolar turun 0,21% ke level 145,79. Euro naik 0,21% ke $1,1602 dan pound sterling menguat 0,18% ke $1,3551.

Selain komentar Trump, komentar bernada dovish datang dari anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman, yang menyatakan bahwa bank sentral AS sebaiknya mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Sikap terbuka Bowman untuk memangkas suku bunga didukung oleh Gubernur The Fed lainnya, Christopher Waller, yang pekan lalu menyatakan siap mempertimbangkan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan bulan depan.

Pasar kini memperkirakan sekitar 20% kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada Juli, naik dari 14,5% sehari sebelumnya, menurut alat pemantau CME FedWatch.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper