Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kans Saham IDXTRANS ASSA, BIRD hingga GIAA Jaga Performa Kinclong Paruh Kedua 2025

Terdapat tantangan bagi saham IDXTRANS, seperti tensi geopolitik Timur Tengah dan potensi blokade jalur perdagangan yang berdampak ke emiten pelayaran.
Pegawai melintas di depan pesawat milik grup Garuda Indonesia di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (24/4/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melintas di depan pesawat milik grup Garuda Indonesia di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (24/4/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks sektoral saham sektor transportasi dan logistik IDXTRANS mencatatkan kinerja kinclong pada paruh pertama 2025. Bagaimana kemudian prospek kinerjanya pada paruh kedua tahun ini?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXTRANS mencatatkan penguatan 0,86% ke level 1.437,1 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025).

IDXTRANS juga masih di zona hijau, menguat 10,48% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 hingga akhir paruh pertama tahun ini.

Sejumlah saham di IDXTRANS pun berkinerja moncer pada semester I/2025. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) misalnya telah berada di zona hijau, menguat 24,63% ytd.

Lalu, harga saham PT Blue Bird Tbk. (BIRD) di zona hijau, menguat 17,7% ytd. Harga saham emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menguat 8,7% ytd.

Selain itu, harga saham emiten maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) melonjak. Harga saham GIAA naik 9,38% pada perdagangan hari ini. GIAA pun berada di zona hijau, naik 27,27% ytd.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IDXTRANS merupakan indeks sektoral yang diisi oleh saham-saham demanding, walaupun secara market cap tidak terlalu besar. Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi kinerja indeks, seperti pertumbuhan ekonomi.

"Setidaknya emiten transportasi dan logistik memiliki komitmen penuh mendorong dan memperkuat konektivitas serta memberikan dampak positif bagi stabilitas perekonomian," kata Nafan kepada Bisnis pada Selasa (24/6/2025).

Akan tetapi, pada paruh kedua 2025, terdapat tantangan bagi saham-saham IDXTRANS. Tensi panas geopolitik di Timur Tengah misalnya akan memengaruhi perdagangan komoditas. Kemudian, terdapat ancaman blokade jalur perdagangan penting yang akan memengaruhi emiten pelayaran.

Emiten transportasi dan logistik juga akan bergulat pada berbagai tantangan lainnya seperti tingkat kompetisi, serta stabilitas pertumbuhan ekonomi.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan penguatan IDXTRANS pada paruh pertama 2025 bisa menjadi sinyal bahwa sektor transportasi dan logistik mulai bangkit setelah cukup lama tertinggal dari sektor lain.

"Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemulihan mobilitas, sentimen libur panjang, serta penurunan harga minyak yang meringankan beban operasional emiten seperti GIAA dan BIRD," kata Liza kepada Bisnis.

Saham-saham seperti SMDR juga ikut naik seiring harapan stabilnya volume ekspor-impor dan tarif kargo.

Adapun, kenaikan harga saham GIAA terjadi seiring dengan suntikan modal dari superholding BUMN, Danantara.

Sovereign wealth fund Tanah Air itu telah resmi menyuntikkan modal sebesar US$405 juta atau setara Rp6,65 triliun kepada GIAA. Kemitraan tersebut menjadi lanjutan dari restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda Indonesia sejak 2022, dan menandai dimulainya tahapan penyehatan jangka panjang.

Liza mengatakan ke depan, terdapat potensi penguatan lanjutan IDXTRANS. Akan tetetapi bergantung pada kekuatan data kinerja kuartal II/2025 dan konsistensi sentimen pemulihan.

Terdapat pula sejumlah tantangan yang menghinggapi IDXTRANS, seperti tantangan struktur utang, khususnya di GIAA. Tantangan lainnya sensitivitas terhadap harga energi, ketatnya persaingan di sektor logistik, dan drama merger serta akuisisi.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menilai penguatan kinerja IDXTRANS pada paruh pertama 2025 didorong oleh kinerja moncer keuangan masing-masing emiten. 

Sederet emiten sektor transportasi dan logistik yang tergabung dalam IDXTRANS seperti SMDR dan ASSA memang mencatatkan perbaikan kinerja laba mereka pada kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan, SMDR misalnya mencatatkan laba bersih sebesar US$15,51 juta per kuartal I/2025, naik 52,73% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya US$10,15 juta.

BIRD mencatatkan kenaikan laba 42,82% yoy menjadi Rp165,39 miliar per kuartal I/2025, dibandingkan laba pada kuartal I/2024 sebesar Rp115,8 miliar.

ASSA mencatatkan pertumbuhan laba 43,29% yoy menjadi Rp101,75 miliar per kuartal I/2025, dibandingkan Rp71 miliar per kuartal I/2024.

GIAA memang masih membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$76,48 juta per kuartal I/2025. Namun, kerugian maskapai penerbangan pelat merah ini menyusut dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$87,03 juta.

Indri menilai perbaikan kinerja profitabilitas emiten transportasi dan logistik pada kuartal I/2025 didorong oleh segmen unggulan pada masing-masing emiten.

Kinerja BIRD misalnya didorong adanya pertumbuhan pada layanan taksi dan non taksi. Di sisi lain, BIRD terus melakukan inovasi teknologi melalui aplikasi yang tercermin dari pertumbuhan penggunaan aplikasinya. Lalu, raupan laba ASSA didorong oleh pertumbuhan pada segmen logistik.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper