Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk mengerek harga BBM subsidi yang berlaku per Sabtu (3/9/2022) menjadi kabar muram buat emiten-emiten sektor transportasi dan logistik (translog). Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, pergerakan saham dan kapitalisasi pasar sektor ini terancam makin amblas meski sebenarnya sudah bergerak lesu dalam 2-3 bulan terakhir.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menjelaskan, emiten translog bakal terdampak lebih cepat oleh kenaikan harga BBM, baik bersubsidi maupun non-subsidi.