Bisnis.com, JAKARTA — Emiten cat milik konglomerat Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) resmi menjadi anggota United Nations Global Compact (UNGC).
Direktur Operasional dan Pengembangan Avian Brands, Robert Christian Tanoko mengatakan bahwa bergabungnya AVIA dengan UNCG telah menandai komitmen dalam menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi utama operasional perseroan.
“Sustainability bukan hanya pilihan yang bijak, tetapi satu-satunya jalan untuk masa depan,” ujar Robert dalam keterbukaan informasi, Senin (9/6/2025).
Dia menyatakan menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan AVIA merupakan hasil dari kesadaran kolektif yang tumbuh melalui proses panjang, mulai dari diskusi internal hingga kolaborasi aktif dengan pemangku kepentingan.
UNGC merupakan inisiatif keberlanjutan bagi perusahaan yang berkomitmen menjalankan praktik bisnis secara bertanggung jawab dan selaras dengan prinsip universal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Sebagai anggota UNGC, AVIA akan melaporkan kemajuan implementasi melalui Communication on Progress (CoP), laporan tahunan yang memuat capaian, tantangan, serta strategi perbaikan. Hal ini dilakukan sejalan dengan prinsip UNGC, meliputi hak asasi manusia, standar ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, dan anti-korupsi.
Sementara itu, terkait kinerja perusahaan, AVIA membukukan penjualan sebesar Rp2 triliun pada kuartal I/2025. Capaian tersebut tumbuh 6% year on year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,9 triliun.
Berdasarkan Laporan Keuangan, penjualan AVIA ditopang segmen solusi arsitektur sebesar Rp1,63 triliun serta kontribusi dari barang dagangan senilai Rp381,18 miliar.
Dari sisi profitabilitas, AVIA mencatat margin laba kotor sebesar 45,8%, kemudian margin EBITDA sebesar 28,7%, serta margin laba bersih sebesar 22,1%.
Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp447,04 miliar, naik dari Rp446,24 miliar pada kuartal I/2024.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.