Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Potensi ke 6.650-6.680, Cek Saham BBCA, BBNI hingga CPIN

IHSG diproyeksi menguat terbatas dengan menguji level 6.650-6.680 pada perdagangan hari ini, Kamis (24/4/2025).
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan menguat terbatas dengan menguji level 6.650-6.680 pada perdagangan hari ini, Kamis (24/4/2025).

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG melanjutkan penguatan pada Rabu (23/4/2025) ditopang oleh penguatan saham-saham perbankan.

"Saham-saham bank diperkirakan kembali menjadi movers IHSG pada hari ini (24/4/2025) meski penguatannya mungkin lebih terbatas dibanding penguatan Rabu (23/4/2025). Dengan demikian, IHSG diperkirakan berpotensi uji level 6.650-6.680," katanya dalam riset, Kamis (24/4/2025).

Dia menjelaskan bahwa saham-saham perbankan menguat, pemicu pertama adalah indikasi re-investasi dari dividen tunai BBRI dan BMRI yang diterima pada 23 April 2025. Pemicu kedua adalah ekspektasi kinerja keuangan kuartal I/2025 yang masih solid dari bank berkapitalisasi besar. 

BBCA menjadi yang pertama merilis kinerja kuartal I/2025 dengan membukukan pertumbuhan laba bersih 9,8% sebesar Rp14.1 triliun. BBRI dan BMRI juga dijadwalkan merilis kinerja keuangan kuartal I/2025 pada pekan ini. 

Berkaca pada kinerja BBCA, dia mengatakan bahwa kinerja bank-bank berkapitalisasi besar diyakini masih relatif solid pada kuartal I/2025 meski dibayangi oleh kecenderungan peningkatan rasio Non Performing Loan (NPL) dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah.

Sementara itu, indeks-indeks Wall Street melanjutkan penguatan pada Rabu (23/4/2025), Nasdaq naik 2,50% memimpin penguatan indeks Wall Street lainnya. Penguatan ini didorong oleh potensi meredanya tensi hubungan antara AS dengan China pasca aksi saling balas tarif.

Pemerintah AS terus mengupayakan negosiasi dengan China dalam beberapa hari terakhir. Trump juga mengklarifikasi bahwa tidak ada rencana pemecatan terhadap Kepala The Fed, Jerome Powell.

Kemudian, dari data ekonomi, indeks manufaktur AS bertahan di area ekspansif 50.7 pada April 2025, bahkan naik dari 50.2 pada Maret 2025.

Penguatan signifikan juga dicatatkan oleh indeks-indeks di Eropa kemarin (23/4/2025). Penguatan ini juga didorong oleh harapan perang tarif dagang antara AS dan China dapat dihindari.

Lalu dari data ekonomi, Euro Area Manufacturing PMI naik ke 48.7 pada April 2025 dari 48.6 pada Maret 2025 dan jauh lebih baik dari perkiraan di 47.4 untuk April 2025.

Seiring dengan perkembangan positif isu perang tarif dagang dan aktivitas manufaktur di AS, 10 year bond yield akhirnya turun 0,07% dari 4.4% ke 4.38% pada Rabu (23/4/2025).

Prospek negosiasi AS-China tersebut juga menekan harga emas sebesar 3% ke US$3,281 per troy ounce pada Rabu (23/4/2025).

Kemudian, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan pada hari ini, Kamis (24/4/2025) meliputi BBCA, BBNI, AMRT, ACES dan CPIN.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper