Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Lokal Jadi 'Benteng' IHSG Kala Modal Asing Kabur

Di tengah arus keluar modal asing dari pasar saham, IHSG tetap bertahan di zona hijau yang mengindikasikan kemandirian investor domestik di pasar saham.
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap perkasa meskipun triliunan dana asing keluar dari pasar saham, mengindikasikan investor domestik mampu menambal celah yang ditinggalkan investor asing.

Hingga perdagangan Selasa (22/4/2025), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai jual bersih atau net sell investor asing mencapai Rp50,11 triliun sejak awal tahun.

Sementara itu, sepanjang periode 14–17 April, nilai net sell investor asing melonjak hingga Rp13,69 triliun atau menjadi angka tertinggi dalam satu pekan pada 2025.

Namun, di tengah tekanan arus keluar modal asing, IHSG justru menguat signifikan. Sepanjang pekan lalu, IHSG meningkat 2,95% ke level 6.438,27 dan melanjutkan kenaikan tipis 0,12% ke 6.445,97 pada perdagangan awal pekan ini.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyatakan bahwa fenomena itu terbilang menarik karena ketika investor asing mencatatkan penjualan bersih secara besar, indeks komposit justru mengalami apresiasi.

“Hal tersebut menjadi sinyal kuat bahwa daya tahan investor domestik mulai terbukti,” ujar Liza dikutip, Rabu (23/4/2025).

Menurut Liza, kenaikan porsi kepemilikan lokal di pasar saham dari 51,35% pada akhir 2024 menjadi 59% per 17 April 2025, telah memperlihatkan bahwa peran investor dalam negeri kini lebih dominan dibandingkan sebelumnya.

Akan tetapi, meski investor lokal menjadi penopang utama secara kuantitas, investor asing masih memegang peran dari sisi likuiditas dan dinamika harga.

Untuk itu, Liza menuturkan kendati pasar mulai menunjukkan kemandirian, kolaborasi antara domestik dan aliran modal global harus tetap ideal untuk menjaga keseimbangan.

Dia juga menilai dibutuhkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat partisipasi investor lokal, mulai dari usulan pengurangan pajak dividen dan capital gain, penyesuaian biaya transaksi, hingga pengembangan produk yang lebih beragam.

“Di luar insentif, edukasi tetap menjadi fondasi. Literasi keuangan yang merata akan menentukan seberapa dalam dan tahan lama partisipasi investor lokal,” tuturnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper