Bisnis.com, JAKARTA — Entitas Dexa Grup PT Medela Potentia Tbk. (MDLA) membidik laba bersih sebesar Rp370 miliar dan pendapatan tembus Rp16 triliun hingga akhir 2025.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk. (MDLA) Krestijanto Pandji mengatakan bahwa perseroan membidik pertumbuhan laba dan pendapatan sebesar 11%-12% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2025.
“Tahun 2025 targetnya luar biasa, kami canangkan tumbuh sekitar 11%-12%. Top line-nya kami harapkan bisa ke angka Rp16 triliun lebih dan bawahnya kira-kira sekitar Rp370 miliar,” katanya saat ditanyai awak media di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/4/2025).
Dia mengatakan optimistis pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi perseroan. Strategi pertama, yaitu terus berupaya untuk memberikan kepercayaan kepada prinsipal yang ada.
“Karena prinsipal kami sangat penting sekali, karena kalau tidak kami agak susah ya. Sudah ada 70 prinsipal kami, banyak yang sudah bekerja sama dengan kita lama,” ujarnya.
Strategi kedua, dia mengatakan bahwa perseroan juga berupaya untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, yaitu rumah sakit, apotek, modern trade, dan lain-lainnya.
Kemudian, Krestijanto mengungkap strategi ketiga yaitu mengembangkan efisiensi dan juga pengembangan bisnis-bisnis baru, terutama untuk medical device.
Selain itu, emiten MDLA ini berencana untuk menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp685 miliar. Sekitar 85,4% akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (AAM), dengan alokasi 67,2% berupa pinjaman dan 32,8% sebagai setoran modal.
Sekitar 10,7% dana akan disalurkan kepada PT Deca Metric Medica (DMM) dalam bentuk setoran modal. Sisanya, akan diberikan kepada GoApotik untuk memperluas mitra apotek serta mendukung berbagai inisiatif digital dalam sektor kesehatan.
Kemudian untuk keberlanjutan usaha, MDLA juga akan melakukan modernisasi sistem distribusi dengan operasional yang lebih efisien dan adaptif, berinvestasi dalam teknologi logistik berbasis kecerdasan buatan (AI), sistem otomatisasi gudang seperti Automated Storage and Retrieval System (ASRS), serta pengembangan platform digital yang mendukung rantai pasok secara end-to-end.
“Dengan memperluas jangkauan, mendiversifikasi produk, serta memperkuat fondasi teknologi, kami optimistis mampu menciptakan nilai berkelanjutan dan menjadi mitra strategis dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di kawasan,” tambahnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.