Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Exit Strategi, Ini Alasan Fore Coffee (FORE) IPO di Tengah Gejolak Global

Di tengah ketidakpastian pasar global, FORE justru mengambil langkah berani dengan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Senin, (14/4/2025).
Salah satu gerai Fore Coffee milik PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE)./Jibi-Ana Noviani
Salah satu gerai Fore Coffee milik PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE)./Jibi-Ana Noviani

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah ketidakpastian pasar global, PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) justru melakukan aksi IPO dengan menjadi emiten ke-12 yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2025.

FORE resmi tercatat di BEI setelah melepas 1,88 miliar saham atau sekitar 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor kepada publik. Dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham, FORE mengantongi dana Rp353,44 miliar.

Pada hari pertama perdagangan, saham FORE langsung melesat ke zona hijau dan nyaris menyentuh auto reject atas (ARA). Saham FORE terpantau menguat sebesar 34,04% ke level Rp252 per saham hingga penutupan perdagangan.

Komisaris Utama Fore Coffee, Willson Cuaca, menyebut keputusan IPO diambil bukan semata demi valuasi atau exit strategy, melainkan berangkat dari keyakinan akan kekuatan fundamental perusahaan dan visi jangka panjang.

“IPO Fore Coffee ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

Menurutnya, langkah FORE tidak hanya menjadi sinyal optimisme bagi ekosistem startup nasional, tetapi membuka jalan bagi model bisnis berbasis keberlanjutan.

Di sisi lain, minat investor terhadap saham FORE juga cukup tinggi, tecermin dari kelebihan permintaan yang mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 investor yang berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025.

CEO Fore Coffee Vico Lomar menyatakan bahwa strategi yang akan diimplementasikan perseroan adalah investasi jangka panjang guna memperkuat fondasi bisnis, sekaligus memperluas jangkauan pasar.

Untuk tahun ini, Vico menyampaikan bahwa perseroan menargetkan pembukaan 55 outlet baru. Dengan pencapaian tersebut, total gerai Fore di seluruh Indonesia akan mencapai 300, termasuk di kota-kota tier 2 dan tier 3.

“Ekspansi akan tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan tahun ini kita sudah bisa masuk ke wilayah Timur Indonesia,” ujarnya saat ditemui usai seremoni pencatatan perdana.

Lebih lanjut, Vico menyebutkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Fore menargetkan memiliki total 600 outlet. Namun demikian, perusahaan belum memiliki rencana ekspansi ke luar negeri dalam waktu dekat. Dengan rencana ekspansi ini, Fore berharap dapat meraih pertumbuhan profit sebesar 70%–80% sepanjang 2025.

Dari sisi kinerja keuangan, FORE mencatat penjualan bersih sebesar Rp727 miliar atau tumbuh 135% year on year (YoY) sampai dengan akhir September 2024. Sementara itu, laba kotor perseroan mencapai Rp447 miliar, naik 128% secara tahunan.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper