Bisnis.com, JAKARTA – Momen pencatatan perdana saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) tak hanya diwarnai antusiasme investor ritel, tetapi juga tokoh penting di dunia bisnis. Salah satunya Bos Sinar Mas, Franky O. Widjaja.
Franky yang hadir dalam balutan rompi hijau dengan logo Fore di dada kiri, menunjukkan dukungannya secara simbolis terhadap perusahaan ini. Penampilannya yang kasual mencuri perhatian di tengah seremoni pencatatan saham.
Ketika dikonfirmasi terkait kehadiran Franky Widjaja, CEO Fore Coffee Vico Lomar sempat terdiam sejenak. Dia tampak mempertimbangkan jawabannya sebelum akhirnya memberikan keterangan secara singkat.
“Sebagai support system,” ujarnya saat ditemui usai pencatatan perdana saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/4/2025).
Selain Franky Widjaja, Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir juga terpantau hadir dalam seremoni pencatatan perdana saham emiten konsumer ini.
Pandu mengungkapkan bahwa dirinya telah mendukung FORE sejak 7 tahun lalu. Dirinya terlibat sebagai salah satu investor setelah diajak oleh Wilson Cuaca, Komisaris Utama FORE sekaligus Managing Partner East Ventures.
“Ini saya pribadi karena 7 tahun lalu saya investasi di perusahaan kopi karena diajak Wilson Cuaca, nama perusahaannya Fore. Saya dukung dan masuk di sini dalam kapasitas pribadi,” ujar Pandu pada kesempatan terpisah.
FORE resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah melepas 1,88 miliar saham atau sekitar 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor kepada publik. Dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham, FORE mengantongi dana Rp353,44 miliar.
Pada hari pertama perdagangan setelah IPO, saham FORE langsung melesat ke zona hijau dan nyaris menyentuh auto rejection atas (ARA). Saham FORE tercatat naik sebesar 34,04% ke level Rp252 per saham saat sesi perdagangan dibuka.
Di samping itu, minat investor terhadap saham FORE juga tecermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 investor yang berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.