Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba MAP Aktif (MAPA) Susut 2,48% ke Rp1,35 Triliun Sepanjang 2024

PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) mencetak penurunan laba bersih 2,48% yoy menjadi Rp1,35 triliun pada 2024.
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 2,48% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang 2024.

Berdasarkan Laporan Keuangan, MAPA mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,35 triliun, turun dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp1,38 triliun.

Meski begitu, MAPA mencetak pendapatan yang naik 26,74% yoy menjadi Rp17,18 triliun pada 2024, dari periode yang sama 2023 sebesar Rp13,55 triliun.

Lebih rinci, pendapatan MAPA ditopang dari segmen penjualan eceran sebesar Rp15,44 triliun pada 2024, meningkat 30,5% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp11,83 triliun. 

Sementara itu, dari penjualan non eceran berkontribusi terhadap kinerja keuangan sebesar Rp1,73 triliun pada 2024 naik 0,5% yoy dari Rp1,72 triliun pada periode yang sama 2023.

Lalu, beban pokok penjualan MAPA juga naik 33% yoy menjadi Rp9,26 triliun pada 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,96 triliun pada 2023.

Laba kotor MAPA pada 2024 tercatat sebesar Rp7,92 triliun, naik 20% yoy dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp6,59 triliun.

Selanjutnya, MAPA memiliki total aset sebesar Rp12,83 triliun pada 2024, naik 18,8% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,8 triliun. 

Jumlah liabilitas MAPA juga tercatat naik 16% yoy menjadi Rp5,71 triliun pada 2024, dari Rp4,92 triliun pada 2023, sedangkan total ekuitas perusahaan mencapai Rp7,11 triliun pada 2024, naik 21% yoy dari Rp5,87 triliun pada 2023.

Selain itu, MAPA juga melaporkan total saldo kas dan setara kas akhir 2024 sebesar Rp1,04 triliun, turun 5,3% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,09 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper