Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 26 Maret 2025

Rupiah terus-menerus melemah karena kekhawatiran pasar soal perang dagang yang dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif Trump.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.611 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/3/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup dengan depresiasi 0,27% atau 44 poin ke posisi Rp16.611 per dolar AS pada Selasa (25/3/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat 0,18% ke posisi 104,122. 

Secara year to date (YtD) menjelang penutupan perdagangan kemarin, rata-rata kurs rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.344. Level terkuat tercatat pada 7 Januari 2025 di angka Rp16.143 per dolar AS. 

Rupiah sempat anjlok ke level Rp16.640 per dolar AS, terparah sejak 1998, bahkan melewati titik tertinggi sebelumnya saat Covid-19 pada 23 Maret 2020.

Adapun titik tertinggi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 1998 sempat menyentuh ke level Rp16.800 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan rupiah terus-menerus melemah karena kekhawatiran pasar soal perang dagang yang dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif Trump.

"Perang dagang ini bisa memicu penurunan perdagangan global sehingga perekonomian global menurun," katanya kepada Bisnis, Selasa (25/3/2025).

Selain itu, konflik perang di Timur Tengah dengan tensi yang masih tinggi dikombinasikan dengan perang Ukraina dan Rusia yang juga belum bisa didamaikan membuat permintaan atas aset safe haven meningkat.

Sementara dari dalam negeri, pasar juga sudah pesimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menambah tekanan terhadap mata uang Garuda.

"Pelemahan rupiah yang cepat tentu bisa menurunkan kepercayaan pelaku pasar terhadap rupiah dan juga terhadap kemampuan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.

Apabila pelemahan rupiah bertahan lama, maka akan menambah beban utang pemerintah dan perusahaan yang berutang dalam dolar AS, sehingga memicu risiko gagal bayar apabila tidak dikelola dengan baik.

Dengan demikian, intervensi dari Bank Indonesia diperlukan untuk menahan laju pelemahan rupiah. Ariston juga menegaskan bahwa pemerintah harus memperkuat perekonomian Indonesia, memperbesar ekspor, meningkatkan arus modal asing ke dalam negeri, dan memperkecil impor, sehingga rupiah bisa kembali stabil dan kuat.

15:17 WIB
Rupiah Terkoreksi

Rupiah mengalami koreksi dengan penurunan 0,16% atau 27,2 poin ke level Rp16.598,9 per dolar AS.

12:02 WIB
Rupiah Lanjut Menguat

Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan sebesar 0,08% atau naik 14 poin menjadi Rp16.575 pada siang hari ini.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,13% menjadi 104,34.

09:25 WIB
Rupiah Menguat Tipis

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,01% atau 2 poin ke level Rp16.609,5. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,03% ke level 104,21.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Dolar Taiwan misalnya menguat 0,02% dan ringgit Malaysia menguat 0,26%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper