Bisnis.com, JAKARTA — PT Medela Potentia Tbk. (MDLA) menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran sebesar Rp180 per saham sampai dengan Rp230 per saham.
Perusahaan distributor produk farmasi hingga manufaktur alat kesehatan itu berencana melepas sebanyak-banyak 3,5 miliar saham biasa atas nama, yang seluruhnya saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Alokasi saham yang ditawarkan ke publik itu setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham adalah sebesar-besarnya Rp805 miliar,” tulis manajemen lewat prospektus, Rabu (12/3/2025).
Adapun, manajemen menunjuk Indopremier dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO kali ini.
Di sisi lain, perseroan turut mengadakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 2,97 juta saham biasa atas nama atau sebesar-besarnya 0,085% dari jumlah yang ditawarkan ke publik.
Baca Juga
Selanjutnya, perseroan mengadakan program management incentive plan dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 12,82 juta saham biasa atas nama.
“Pendistribusiannya akan dilakukan paling lambat 1 hari bursa sebelum tanggal pencatatan,” tulis manajemen.
Rencanannya, sekitar 86,4% dana hasil IPO akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (PT AMM) dalam bentuk pinjaman sebesar 70,6% dan setoran modal sebesar 29,4%, dengan alokasi sebagian untuk pembayaran seluruh utang pokok yang timbul dari penggunaan faslitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Pada tanggal 30 November 2024, PT AAM mencatatkan saldo pokok utang sebesar Rp100 miliar, yang dikenakan tingkat suku bunga 6,60%.
Selanjutnya dana yang disalurkan kepada PT AAM turut digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan milik PT Sarana Titan Manunggal (PT STIM).
Selain itu, modal dari IPO juga akan digunakan untuk modal kerja pembelian persedian barang sejalan dengan pertumbuhan segmen usaha distribusi.
Selanjutnya sekitar 10% akan disalurkan kepada PT Deca Metric Medica (PT DMM) dalam bentuk setoran modal, dengan alokasi sekitar 35,7% untuk pembayaran dipercepat atas seluruh utang pokok yang timbul dari penggunaan fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari BCA.
Fasilitas Kredit Investasi dikenakan tingkat suku bunga 7,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2027.
Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian bangunan, mesin dan peralatan pabrik alat kesehatan. Pada tanggal 30 November 2024, PT DMM mencatatkan saldo pokok sebesar Rp22,6 miliar untuk Fasilitas Kredit Investasi.
Sisanya akan disalurkan kepada PT Karsa Inti Tuju Aksara (PT KITA) dalam bentuk setoran modal, yang akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung berbagai inisiatif, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan pemasaran dalam rangka menambah mitra apotek dan mengembangkan GoApotik.