Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Adhi Karya (ADHI) 2024, Pendapatan Turun Tapi Laba Naik 17,98%

Adhi Karya (ADHI) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp13,35 triliun sepanjang 2024, turun 33,48% dari tahun sebelumnya yang meraih Rp20,07 triliun.
Warga melintas di dekat logo Adhi Karya di Jakarta, Minggu (23/2/2025). PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) tercatat mengantongi kontrak baru sebesar Rp20 triliun hingga Desember 2024, yang dikontribusikan dari pekerjaan proyek gedung sebesar 44%, sumber daya air 22%, serta jalan dan jembatan 22%. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan
Warga melintas di dekat logo Adhi Karya di Jakarta, Minggu (23/2/2025). PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) tercatat mengantongi kontrak baru sebesar Rp20 triliun hingga Desember 2024, yang dikontribusikan dari pekerjaan proyek gedung sebesar 44%, sumber daya air 22%, serta jalan dan jembatan 22%. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan kenaikan laba bersih sepanjang tahun lalu, tetapi kinerja pendapatan usaha yang merosot hingga 33,48% mencerminkan tantangan dari sisi operasional.  

Berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasian yang dirilis, ADHI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp13,35 triliun sepanjang 2024. Perolehan itu terkoreksi 33,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang meraih Rp20,07 triliun.  

Turunnya pendapatan emiten BUMN Karya itu disebabkan oleh segmen usaha teknik dan konstruksi yang meraih Rp10,97 triliun atau turun dari posisi tahun sebelumnya Rp16,87 triliun. Segmen usaha lainnya, seperti properti dan pelayanan, manufaktur, serta investasi dan konsesi juga kompak melemah pada 2024. 

Seiring melemahnya kinerja pendapatan, beban pokok perusahaan juga turun 33,95% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp11,72 triliun. Hal ini membuat perseroan menghasilkan laba kotor sebesar Rp1,62 triliun, turun 29,91% YoY. 

Tak berhenti di sana, beban usaha Adhi Karya tercatat naik 5,27% secara tahunan menjadi Rp925,95 miliar. Beban tersebut utamanya didorong oleh beban umum dan administrasi yang meningkat dari Rp860,72 miliar menjadi Rp906,46 miliar. 

Kenaikan beban ini mengakibatkan perseroan meraih laba usaha senilai Rp702,1 miliar pada 2024 alias melorot 51,38% YoY dari posisi Rp1,44 triliun. 

Sementara itu, perseroan mencatat laba tahun berjalan pada 2024 mencapai Rp281,14 miliar atau melemah 3,01% dari tahun sebelumnya yakni Rp289,88 miliar. 

Namun, setelah diperhitungkan dengan beban dan pendapatan lain, ADHI mencetak laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp252,49 miliar. Jumlah ini naik 17,98% dari raihan laba sebelumnya Rp214,01 miliar. 

Sementara itu, ADHI membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp20,01 triliun sepanjang 2024. Capaian tersebut melemah hingga 46,85% YoY jika dibandingkan dengan kontrak baru 2023 yang meraih Rp37,65 triliun.  

Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta mengatakan perseroan menargetkan perolehan kontrak baru sekitar Rp27 triliun hingga Rp28 triliun pada 2025.

Untuk meraih target tersebut, dia menuturkan bahwa perseroan berencana memfokuskan portofolio kontrak ke segmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta seiring penurunan anggaran infrastruktur dalam APBN 2025.  

“Perseroan menyusun target kinerja keuangan 2025 dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan tantangan yang ada,” ujarnya kepada Bisnis.

Rozi menambahkan bahwa manajemen akan berfokus pada pertumbuhan pendapatan tahun ini dengan mempercepat penyelesaian proyek, menambah kontrak baru, serta meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya.

“Perseroan berkomitmen terus beradaptasi dengan kondisi pasar dan memaksimalkan peluang yang ada guna menjaga pertumbuhan pendapatan yang positif,” ucapnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper