Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks BUMN 20 Menguat, Saham PTPP dan ADHI Tancap Gas

Indeks Saham BUMN 20 naik 3,43% menjadi 349,90 dengan sebanyak 17 saham terapresiasi, sedangkan hanya 3 saham yang stagnan.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Saham BUMN 20 melonjak signifikan setelah Presiden Prabowo Subianto mengklaim setoran dividen perusahaan pelat merah ke kas negara berpotensi mencapai Rp300 triliun pada 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 192,42 poin atau 2,90% ke level 6.830,88. Sebanyak 427 saham menguat, 208 saham turun, dan 320 saham stagnan.

Di tengah penguatan IHSG, Indeks Saham BUMN 20 mengalami kenaikan sebesar 3,43% menjadi 349,90. Mayoritas atau sebanyak 17 saham terapresiasi, sedangkan hanya 3 saham yang stagnan.

Seiring dengan kenaikan tersebut, saham BUMN Karya, seperti PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), membukukan penguatan signifikan.

PTPP, misalnya, mencatatkan kenaikan sebesar 8,27% menuju posisi Rp288 per saham. Meski demikian, banderol tersebut masih mencerminkan pelemahan hingga 17,71% selama kurun sebulan terakhir.

Sementara itu, saham ADHI menorehkan penguatan sebesar 6,19% menuju level Rp206 per saham. Seperti halnya PTPP, harga saham itu masih menunjukkan koreksi sebesar 11,97% dalam kurun satu bulan perdagangan.

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir membuka opsi untuk merancang ulang merger perusahaan konstruksi negara, dari 7 perusahaan menjadi hanya tersisa 1 entitas.

Opsi tersebut berbeda dengan skema Kementerian BUMN sebelumnya yang ingin melebur 7 BUMN Karya menjadi 3 entitas induk.

Erick, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, menyampaikan bahwa rencana merger BUMN Karya berpotensi disesuaikan kembali seiring dengan adanya pengurangan belanja negara dalam rangka efisiensi anggaran pemerintah.

Dia menjelaskan bahwa rencana pengurangan jumlah BUMN Karya dari 7 menjadi 3 entitas masih berjalan sesuai perhitungan. Namun, dalam kurun 2 – 3 bulan ke depan, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut jauh lebih berkurang.

“Bukan tidak mungkin efisiensi merger BUMN Karya akan berlanjut, dari tiga menjadi dua [entitas], atau bahkan satu. Tentu, hal ini masih memerlukan kajian lebih lanjut,” ujarnya dalam rapat di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Erick juga menilai dengan adanya Rancangan Undang-undang (RUU) BUMN yang sudah disahkan DPR RI, proses merger dapat berlangsung lebih cepat.

Di sisi lain, penggerak utama indeks ditopang oleh saham Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ditutup menguat sebesar 5,85% ke level Rp5.425 per saham.

Posisi tersebut diikuti saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang menguat 4,58% menjadi Rp4.570 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meningkat hingga 4,40% ke Rp4.030.

Kenaikan Indeks Saham BUMN juga terjadi seiring dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengklaim setoran dividen perusahaan negara akan mencapai Rp300 triliun pada 2025.

Dari jumlah tersebut, Prabowo menyatakan sebanyak Rp200 triliun akan digunakan untuk investasi melalui peran BPI Danantara. Sementara itu, sisanya atau Rp100 triliun ditujukan untuk modal kerja perusahaan negara.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper