Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir variatif pada perdagangan Selasa (14/1/2025) menjelang rilis data inflasi indeks harga konsumen (IHK).
Melansir Reuters, Rabu (15/1/2025), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 221,16 poin atau 0,52% ke level 42.518,28, sedangkan indeks S&P 500 naik 6,69 poin atau 0,11% ke 5.842,91.
Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite melemah 43,71 poin atau 0,23% ke 19.044,39 setelah mengalami sesi perdagangan yang fluktuatif sepanjang hari.
Para investor menantikan data inflasi sambil bersiap menghadapi musim laporan laba kuartalan yang diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang valuasi saham serta kondisi ekonomi AS.
Pasar saham berfluktuasi sepanjang hari seiring respons investor terhadap laporan Departemen Tenaga Kerja. Data menunjukkan kenaikan indeks harga produsen (PPI) di pada Desember 2024 lebih rendah dari yang diperkirakan.
Meski demikian, laporan ini tidak memberikan perubahan signifikan terhadap ekspektasi jalur kebijakan moneter Federal Reserve di tahun ini. Laporan IHK yang akan dirilis pada Rabu menjadi sorotan utama.
Baca Juga
Kepala Strategi Pasar Commonwealth Financial Network Chris Fasciano mengatakan ada ketidakpastian yang cukup besar terkait arah kebijakan The Fed dan suku bunga.
"Laporan IHK besok akan sangat menentukan,” jelas Fasciano seperti dikutip Reuters.
Pasar saat ini memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 29 basis poin hingga akhir 2025, menurut data LSEG. Namun, probabilitas penurunan suku bunga setidaknya 25 bps baru mencapai lebih dari 50% menjelang pertemuan bulan Juni.
Imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi, dengan yield obligasi 10 tahun berada di angka 4,784%, mendekati level tertinggi 14 bulan yang dicapai awal pekan ini.
Musim laporan keuangan dimulai pada Rabu dengan kinerja bank besar menjadi fokus. Saham Goldman Sachs naik 1,52% menjelang laporan laba, mendorong indeks Dow Jones tetap di zona hijau.
Meski S&P 500 diperdagangkan di atas rata-rata valuasi historisnya, musim laporan laba yang mengecewakan berpotensi menekan pergerakan saham lebih lanjut.
Sektor kesehatan menjadi salah satu yang berkinerja buruk, dengan indeks turun 0,94%. Saham Eli Lilly anjlok 6,59% setelah proyeksi penjualan obat penurunan berat badan tidak memenuhi ekspektasi.
Di tengah ketidakpastian kebijakan, Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid menyatakan bahwa diskusi mengenai dampak kebijakan Trump menjadi perhatian utama. The Fed akan bertindak jika target inflasi atau pekerjaan terganggu.
Setelah reli pasca pemilu, pasar saham kini menghadapi tekanan. Selama lima pekan terakhir, S&P 500 telah melemah dalam empat pekan, dipicu oleh ekonomi yang tetap tangguh, inflasi yang sulit dikendalikan, dan pernyataan hawkish dari pejabat The Fed.
Saham Boeing turun 2,08% setelah melaporkan pengiriman tahunan terendah sejak pandemi pada 2024.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 13,58 miliar saham, di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 15,72 miliar saham.