Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia mengaku belum dapat menyampaikan informasi mengenai ihwal kedatangan manajemen Fore Coffee dan East Ventures ke kantor otoritas pasar saham kemarin, Selasa (7/1/2025).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna enggan berkomentar ihwal kunjungan petinggi Fore Coffee dan East Ventures ke kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Selasa (7/1/2024).
“Buat perusahaan-perusahaan yang masih dalam proses, saya tidak boleh ngomong dulu,” kata Nyoman di kantor BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Nyoman beralasan dirinya tidak dapat memberi keterangan terkait dengan perusahaan yang tengah mengurus rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Kendati demikian, Nyoman menuturkan, lembagannya saat ini tengah mencatatkan pipeline IPO yang relatif padat tahun ini.
“Yang bisa saya sampaikan, perusahaan di pipeline relatif padat,” kata dia.
Adapun, petinggi Fore Coffee & jajaran direksi East Ventures menyambangi kantor BEI pada Selasa (7/1/2025) di tengah rumor startup kopi lokal itu bakal melantai di pasar modal.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menuturkan kunjungan itu belum spesifik mengarah pada rencana IPO Fore Coffee.
Kendati demikian, Wilson tidak menampik pembicaraan soal IPO masuk dalam pembahasan bersama dengan otoritas pasar modal siang tadi.
“Ngobrol-ngorol kondisi market dan lain-lain, tapi tidak ada yang terlalu serius, belum serius,” kata Wilson di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wilson ditemani Managing Partner Roderick Purwana dan Partner East Ventures Melisa Irene. Sementara itu, direksi Fore Coffe yang ikut menyambangi BEI di antaranya CEO Fore Coffee Vico Lomar dan Chief Marketing Officer Fore Coffee Matthew Ardian.
Ihwal IPO, Wilson mengatakan, opsi penjajakan dana itu tetap dikaji East Ventures sebagai salah satu pemegang saham Fore Coffe.
“Kita selalu bilang, kita jajaki semua opsi, tapi ya konkritnya nanti pasti diberi tahu,” tuturnya.
Di sisi lain, Fore berencana untuk menambah 60 gerai baru pada tahun ini. Komitmen itu dilakukan perusahaan untuk mengerek pertumbuhan pendapatan brand kopi lokal tersebut.
"Komitmen kami setiap tahun membuka 60 gerai baru,” kata CEO Fore Coffee Vico Lamar di Jakarta, akhir 2024.
Sejak pendiriannya pada 2018, Fore Coffee telah berkembang pesat dengan membuka 217 gerai yang tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.