Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) melaju kencang pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (12/8/2025), didorong oleh lompatan saham BREN, DSSA, TLKM, hingga BBRI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,83% atau 62,77 poin menuju posisi 7.668,69 hingga pukul 09.02 WIB. Hari ini, IHSG bergerak pada level terendah 7.646,91 dan sempat ke posisi tertingginya di 7.672,78.
Tercatat, sebanyak 272 saham menguat, 119 saham turun, dan 210 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar mencapai Rp13.878 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan kenaikan 5,71% ke Rp9.250, dan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menguat 3,77% ke Rp87.375.
Selain itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) meningkat sebesar 1,34% menjadi Rp3.030 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga tumbuh sebesar 1,05% menjadi Rp3.850.
Di sisi lain, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (BYAN) mencatatkan penurunan sebesar 2,71% menjadi Rp8.075 dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melemah 0,30% menuju posisi Rp16.400 per saham.
Sementara itu, saham yang masuk jajaran top gainers hari ini meliputi saham PT PP Presisi Tbk. (PPRE) yang naik 31,65% ke Rp104 dan saham PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) meningkat 25% ke Rp825.
Adapun saham dengan penurunan paling besar atau top losers dihuni oleh PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) yang turun 10,59% menjadi Rp760, dan saham PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL) turun sebesar 8,82%.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross.
“Kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Saham pilihan hari ini meliputi BBRI, RAJA, GGRM, dan BTPS,” ujarnya dalam riset harian.
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi IHSG pada hari ini.
Dari dalam negeri, IHSG terapresiasi di awal pekan ditopang oleh saham big banks dan BREN. Jika diakumulasi sejak awal tahun penguatan IHSG mencapai 7,43% hingga Senin (11/8/2025).
“Investor asing inflow di pasar ekuitas domestik Rp850 miliar, paling banyak akumulasi saham big banks,” pungkas Ratih dalam risetnya.
Di sisi lain, BEI mengungkapkan jumlah pipeline IPO kini mencapai 7 perusahaan. Sebanyak 4 entitas memiliki aset menengah senilai Rp50 miliar-Rp 250 miliar, sedangkan 3 perusahaan memiliki aset besar di atas Rp 250 miliar.
Jika diakumulasi sejak awal tahun (YtD), total IPO di bursa mencapai 22 perusahaan dengan total dana Rp10,3 triliun. Sebagai perbandingan, BEI pada 2023 mencatat jumlah IPO terbanyak, yaitu 79 emiten.
Dari mancanegara, kata Ratih, Bursa Wall Street kompak koreksi dilanda aksi profit taking. Pelaku pasar dinilai wait and see menjelang rilis data inflasi CPI hari ini, sebab kenaikan tarif impor AS berdampak pada kenaikan inflasi.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup naik 0,96%, dan disertai dengan net buy asing sekitar Rp834 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBRI, FILM, DSSA dan BREN.
“IHSG berpotensi sideways hari ini dengan support 7.500–7.550 dan resistance 7.680–7.720,” ujarnya dalam riset.
BNI Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham CUAN, CDIA, GOTO, BFIN, PANI, dan ANTM sebagai ide trading hari ini.
Untuk saham CUAN dan CDIA mendapat rekomendasi speculative buy. Target harga saham CUAN di level Rp1.560–Rp1.600 dan CDIA Rp1.560–Rp1.600.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.