“Menurut kami, NAV ini masih wajar karena CBDK memiliki landbank premium, termasuk CBD PIK 2. Hal tersebut juga membuat CBDK menjadi lebih murah secara discount to NAV dibandingkan dengan PANI yang market cap-nya telah lebih premium dari NAV yang kami estimasikan,” tulis riset Stockbit.
Kinerja Keuangan CBDK
Sementara itu, terkait dengan kinerja perusahaan, CBDK membukukan pendapatan sebesar Rp969,4 miliar sepanjang semester I/2024. Perolehan ini menyusut 21,95% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp1,24 triliun.
“Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan serah terima unit rumah tinggal kepada konsumen,” tulis manajemen Bangun Kosambi dalam prospektus.
Manajemen menjelaskan bahwa penurunan serah terima unit tersebut mencakup nilai sebesar Rp503,05 miliar. Perinciannya, serah terima unit per akhir Juni 2024 mencapai 140 unit atau turun dari tahun sebelumnya yakni 553 unit.
Seiring pendapatan yang menurun, beban pokok perusahaan juga susut 32,28% year on year (YoY) menjadi Rp408,3 miliar. CBDK lantas membukukan laba kotor senilai Rp561,1 miliar per semester I/2024, turun 12,20% secara tahunan.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, CBDK meraih laba tahun berjalan sebesar Rp479,1 miliar. Raihan ini melemah 12,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp545,32 miliar.
Baca Juga
Meski demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mengalami pertumbuhan sebesar 0,42% YoY, dari posisi Rp409,47 miliar menjadi Rp411,17 miliar sepanjang Januari – September 2024.
Dari sisi neraca keuangan, CBDK memiliki aset Rp18,15 triliun hingga akhir Juni 2024 atau tumbuh 6,20% year to date (YtD). Namun, liabilitas juga naik 6,36% YtD menjadi Rp10,01 triliun dan ekuitas meningkat 6% YtD ke Rp8,14 triliun.
Arus kas dan setara kas perseroan pada akhir Juni 2024 mencapai Rp605,97 miliar, menurun 2,35% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp620,52 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.