Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat tipis sejak awal tahun, yaitu menguat 0,71% ke level 7.324,78. Analis melihat masih terdapat peluang untuk terjadinya Santa Claus Rally di akhir tahun ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan selama Desember ini, IHSG telah menguat dari opening price 7.115 tanggal 2 Desember, naik ke 7.530 pada 11 Desember.
"Meskipun pada akhirnya, IHSG harus mengalami penurunan kembali karena sudah mengalami kenaikan sebanyak tujuh hari," kata Nico, Jumat (13/12/2024).
Dia menuturkan penurunan ini merupakan salah satu momen yang sangat penting, mengingat dibutuhkan penurunan untuk kenaikan kembali.
Nico menuturkan secara teknikal, apabila penurunan IHSG tidak lebih dalam dari support 1 yaitu 7.300, maka ruang untuk IHSG mengalami kenaikan kembali terbuka cukup besar.
"Sehingga peluang Santa Claus Rally menurut kami tetap terbuka, namun tetap perhatian setiap sentimen yang ada, karena hal tersebut akan mempengaruhi IHSG," ujarnya.
Baca Juga
Adapun menurut Nico sentimen pada akhir tahun tersebut adalah pemangkasan tingkat suku bunga The Fed dan rebalancing portofolio.
Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas menyukai saham-saham di sektor energi, consumer non-cyclical, properti, finansial, consumer cyclical, infrastruktur, dan teknologi untuk akhir tahun ini.
Adapun melansir Investopedia, Santa Claus Rally merupakan fenomena kecenderungan pasar saham untuk meningkat selama musim natal.
Teori-teori mengenai Santa Claus Rally ini mencakup peningkatan belanja liburan, dan para investor institusional yang menyelesaikan pembukuan mereka sebelum liburan.
Akan tetapi, seperti banyak anomali pasar lainnya, Santa Claus Rally mungkin bersifat acak dan tidak menjamin hasil di masa depan.
Biasanya, Santa Claus Rally berlangsung saat musim liburan Natal pada 25 Desember atau minggu menjelang liburan natal. Beberapa pelaku pasar juga melihat Santa Claus Rally terjadi dimulai sejak Natal, hingga 2 Januari.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.