Bisnis.com, JAKARTA - PT Elnusa Tbk. (ELSA) mendapat kontrak baru proyek kerja ulang dan perawatan sumur migas atau work over and well service (WOWS) di Blok Rokan, garapan PT Pertamina Hulu Rokan.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan perseroannya saat ini tengah mematangkan kebutuhan pengadaan rig untuk mengerjakan kontrak baru WOWS tersebut yang bakal efektif Mei 2024.
“Kita sedang mengkaji sekitar 9 sampai dengan 11 rig baru untuk work over, kalau ini terealisasi tahun depan Mei, artinya investasi kita sudah ada 1 rencana ini,” kata Bachtiar saat temu media di Manado, dikutip Minggu (1/12/2024).
Menurut hitung-hitungan awal Elnusa, kebutuhan belanja modal atau capex untuk pengadaan sekitar 11 rig baru proyek WOWS Blok Rokan ini mencapai maksimal Rp650 miliar.
Alokasi dana itu relatif besar jika dibandingkan dengan rencana capex tahunan anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut.
“Belum yang kegiatan yang non-rignya itu untuk pendukung kegiatan drilling seperti cementing unit, electric wire logging, CTU well testing,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diketahui, realisasi capex Elnusa sampai September 2024 berada di angka Rp302 miliar atau 57% dari target belanja tahun ini sebesar Rp526 miliar.
Investasi capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi serta dredging barge untuk support bisnis hulu.
Sementara itu, Elnusa telah mencatatkan laba bersih mencapai Rp603 miliar sepanjang Januari hingga Oktober 2024, tumbuh 9,43% dari posisi laba yang berakhir September 2024 di angka Rp551 miliar.
Adapun, net profit margin atau NPM ELSA sampai Oktober 2024 telah mencapai 5,6%.
“Artinya yang saya pernah bilang beberapa kali [laba bersih] Rp1 triliun itu bukan suatu hal yang tidak mungkin, dengan aset sekarang Rp12,5 triliun revenue atau Rp13 triliun, kalau kita naikin lagi NPM menjadi 7%,” kata dia.
Di sisi lain, pendapatan ELSA sampai Oktober 2024 mencapai Rp10,92 triliun. Adapun, 50% pendapatan itu berasal dari segmen distribusi & logistik.
Sisanya, jasa hulu migas mengambil porsi 40% terhadap pendapatan dan 10% disumbangkan oleh jasa penunjang.
Rekomendasi Analis untuk Saham ELSA
Saham Elnusa saat ini berada di level Rp442 per saham pada penutupan perdagangan, Jumat (1/12/2024). Angka itu telah naik 12,18% dibanding posisi akhir 2023.
Apabila ditarik selama 3 tahun terakhir, ELSA telah mencatatkan kenaikan harga saham 58,99%. Sementara itu, kapitalisasi pasar saat ini telah mencapai Rp3,22 triliun.
Sinarmas Sekuritas menyematkan peringkat buy untuk saham ELSA dengan target harga sampai akhir tahun di level Rp630 per saham. Target harga itu mencerminkan proyeksi P/E 6,85 kali untuk 2025, yang sejalan dengan rata-rata 5 tahunan (trailing).
Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra mengatakan target laba bersih Rp1 triliun tahun depan mesti ditopang dengan capaian net profit margin (NPM) sekitar 7,5% sampai dengan 8%.
“Ini artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, khususnya dari sisi keuntungan, karena NPM yang terakhir masih berkisar 6%,” tulis Inav dalam risetnya.
Inav mengatakan salah satu persoalan yang mesti diselesaikan Elnusa berkaitan dengan bisnis seismik, yang relatif memiliki kontrak jangka pendek. Dia berpendapat Elnusa mesti menjamin kontrak-kontrak ini dapat mendorong NPM tumbuh 7,5%.
“Ini sejalan dengan rencana belanja modal Elnusa yang saat ini banyak di jasa hulu migas, tapi kami masih skeptis laba bersih Rp1 triliun, kecuali ada peningkatan NPM kuartal berikutnya,” katanya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.