Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elnusa (ELSA) Catat Pertumbuhan Laba Bersih 35% per September 2024

Entitas Grup Pertamina, Elnusa membukukan Rp9,6 triliun hingga 30 September 2024, atau naik 7% dibanding Rp8,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Karyawan beraktivitas di kantor PT Elnusa Tbk. (ELSA) di Jakarta, Kamis (8/8/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor PT Elnusa Tbk. (ELSA) di Jakarta, Kamis (8/8/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anggota subholding Pertamina, PT Elnusa Tbk. (ELSA) mencatat laba bersih mencapai Rp551 miliar sepanjang Januari hingga September 2024, tumbuh 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp407 miliar. 

Selain itu, ELSA mencatatkan margin laba bersih atau net profit margin (NPM) meningkat menjadi 5,7% dari level sebelumnya 4,5%. 

Pertumbuhan profitabilitas itu sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasi Elnusa. Merujuk laporan keuangan per 30 September 2024, Elnusa membukukan pendapatan Rp9,6 triliun atau naik 7% year-on-year (YoY) dibandingkan dengan Rp8,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan tersebut dikontribusikan dari segmen distribusi & logistik energi sebesar 50%, diikuti oleh jasa hulu migas sebesar 39%, dan jasa penunjang sebesar 11%.

Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan peningkatan kinerja ini tidak lepas dari penerapan strategi diversifikasi portofolio bisnis dan fokus pada optimalisasi aset. 

“Kinerja yang kami capai didukung oleh peningkatan profitabilitas di semua segmen yang saling menopang. Kami terus melakukan investasi yang tepat sasaran, serta menjaga efisiensi,” kata Bachtiar lewat keterangan resmi, Rabu (30/10/2024). 

EBITDA Elnusa tumbuh 14% YoY menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2023, dengan margin EBITDA yang naik dari 11,2% menjadi 11,9%. 

Di sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tumbuh 8% menjadi Rp10,4 triliun pada akhir September 2024. Posisi kas dan setara kas tercatat sebesar Rp2,6 triliun, atau naik 40% dibandingkan dengan Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.

Realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) juga berjalan sesuai target, mencapai Rp302 miliar hingga september 2024, atau 57% dari target Rp526 miliar untuk tahun ini. 

Investasi capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi serta dredging barge untuk support bisnis hulu.

“Kami optimis dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir 2024 dengan memperkuat strategi bisnis dan berfokus pada inovasi serta kolaborasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper