Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meluncur di zona hijau pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (12/11/2024).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09:02 WIB, IHSG menguat 0,59% menjadi 7.309 sesaat setelah perdagangan dibuka. Sebanyak 190 saham menguat, 397 saham melemah, dan 308 saham stagnan pagi ini.
Indeks komposit sempat bergerak ke level rendahnya 7.268 dan mencapai posisi tertingginya di level 7.320,99. Hingga 09:27 WIB, IHSG terpantau masih menguat walau dayanya mulai berkurang. Adapun, kapitalisasi pasar IHSG berada di level Rp12.373 triliun.
Adapun saham AMMN mengalami penguatan sebesar 2,16% menjadi Rp9.450, saham BREN naik 2,71% menjadi Rp7.575, dan saham BMRI naik 1,18% menjadi Rp6.425. Saham emiten afiliasi Prajogo Pangestu lainnya yaitu CUAN menguat 2,42% ke level Rp7.400.
Di sisi lain, saham TLKM amblas 1,49% menjadi Rp2.650, saham BBRI turun 0,45% menjadi Rp4.440, dan saham BRMS turun lebih dalam lagi 2,43% menjadi Rp482. Begitu pula saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi faktor pemberat indeks komposit kali ini.
Kinerja saham BRMS susut 2,43% ke level Rp482 per lembar dan BRPT terkoreksi 1,08% ke level Rp920 per lembar.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan area konsolidasi IHSG hari ini berada di kisaran 7.250 sampai dengan 7.330 dengan critical support level di angka 7.200.
“Pasar menantikan rilis data inflasi AS bulan Oktober 2024 di Amerika yang dijadwalkan rilis pada Selasa (12/11) dan diperkirakan stabil di level 3%,” kata Valdy dalam risetnya, Selasa (12/11/2024).
Sementara dari Kawasan Eropa, kata Valdy, pasar menantikan rilis data tingkat Inflasi di Jerman pada bulan Oktober 2024 (12/11) yang diperkirakan meningkat ke level 2%.
“Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perbaikan tingkat konsumsi domestik. Artinya, pemangkasan suku bunga ECB yang mulai dilakukan bertahap sejak Juni 2024 mulai berdampak ke ekonomi Eropa,” kata dia.
Dari pasar domestik, pasar menantikan rilis data Retail Sales bulan September 2024 yang dijadwalkan rilis di Selasa (12/11) dan diperkirakan mengalami penurunan ke level 2.5% YoY dari 5.8% YoY di Agustus 2024.
“Top picks di Selasa (12/11) adalah INDY, EMTK, TOBA, JPFA, dan PWON,” tulis Valdy.